Menurutnya, kebijakan Bank Indonesia menerapkan patokan rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) dikaitkan dengan giro wajib minimum dan kenaikan GWM Primer pasti mengakibatkan cost of fund (biaya perolehan dana) perbankan naik. Namun hal itu masih bisa ditoleransi karena marjin laba bank masih terbilang tinggi.
"Kalau dia (suku bunga kredit) naik, daya saing kita menurun juga," ujar Umar saat ditemui Wartawan di acara silaturahmi Bank Indonesia, Selasa siang ini (14/9). Sebab, daya saing tertinggi Indonesia diperoleh dari sisi makro. "Yang harus kita lihat, adalah dari kepentingan ekonomi secara bersama," katanya.
Umar melanjutkan, kenaikan komponen suku bunga kredit, cost of fund atau suku bunga dana memang tidak bisa dihindari. Tapi, ia berharap kenaikan ini tidak terlalu tinggi. Sebab, ia menilai bank masih dalam posisi profitable alias meraup keuntungan lebih. Jadi, katanya, bank-bank harus berkoordinasi lagi soal ini.
FEBRIANA FIRDAUS