Pertamina Lepas Patra Jasa

Reporter

Editor

Senin, 6 September 2010 11:51 WIB

Petugas membuka tutup tangki truk pengangkut BBM di Instalansi Tangki Ukur Mobil Indag Jabar, Jalan Raya Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rabu (28/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Jakarta -Perusahaan minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) akan melepas kepemilikan saham mayoritasnya di anak usaha PT Patra Jasa akhir bulan ini. Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset Andi Saddawero menyatakan hal ini bagian dari upaya perusahaan melepas bisnis non-inti.
Andi menyatakan sebanyak 66,7 persen saham Pertamina dari total kepemilikan 99,98 persen di Patra Jasa akan dilego. Berapa persisnya harga saham yang akan ditawarkan perusahaan pelat merah tersebut, Andi enggan berkomentar. Ia hanya memperkirakan angkanya bisa mencapai triliunan rupiah karena properti Patra Jasa kebanyakan berlokasi di area strategis.
Seperti diketahui, Patra Jasa adalah salah satu anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pariwisata dan properti. Beberapa properti yang dimiliki Patra Jasa di antaranya tujuh hotel, Gedung Patra Jasa Kuningan, dan sebuah residensial mewah di Patra Kuningan.
Pada 21 April lalu, Pertamina meminta PPA mengelola aset-aset non-inti perusahaan. Selain membantu divestasi Patra Jasa, PPA mengelola aset lainnya, seperti Lapangan Terbang Pondok Cabe, PT Pelita Air Service, PT Patra Dok Dumai, PT Usayana, dan PT Seamles Pipe Indonesia. Sebelumnya PPA telah melego aset properti Pertamina di Kemang.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muchammad Harun memastikan pelepasan kepemilikan saham di Patra Jasa sebagai usaha perusahaan untuk lebih menitikberatkan perhatian ke bisnis utama di bidang energi.
Harun juga belum mau memaparkan harga saham Patra Jasa yang akan dilepas Pertamina karena masih harus melihat kondisi pasar. Yang pasti, "Dengan masih kinclongnya bisnis properti dan perhotelan saat ini, Patra Jasa bisa lebih lincah dan berkembang lebih baik," katanya ketika dihubungi kemarin.
Ia juga menilai dilepasnya Patra Jasa tidak akan berdampak signifikan terhadap Pertamina. Pasalnya, Patra Jasa sejak awal dibangun dan dikembangkan hanya untuk menunjang kegiatan usaha inti Pertamina.
Selain mengurusi penjualan Patra Jasa, PPA tengah mengupayakan restrukturisasi utang PT Tuban Petrochemical, induk usaha PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), senilai Rp 3,2 triliun. Adapun TPPI berutang kepada Pertamina sebesar US$ 300,7 juta. Akhir tahun lalu Pertamina bertekad menyeret Trans-Pacific ke arbitrase karena gagal bayar berulang kali.
Dari beberapa opsi, kata Andi, PPA mengusulkan percepatan pembayaran sisa utang Tuban Petrochemical, yang jatuh temponya pada 2014. Hingga akhir bulan lalu, baru Rp 66,6 miliar utang berjalan Tuban Petrochemical itu terbayar.
Turut campurnya PPA dalam penyelesaian utang Pertamina dengan Trans-Pacific karena pemerintah tak ingin pembayaran utang Tuban Petrochemical bermasalah. Dari tiga anak usaha Tuban Petrochemical, Trans-Pacific Petrochemical Indotama merupakan mesin utama pengembalian utang.


RIEKA RAHADIANA | GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

11 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

13 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

3 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

4 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

9 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya