Ekonom Perkirakan BI Rate Akan Tetap Dipertahankan

Reporter

Editor

Jumat, 3 September 2010 10:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan kembali mempertahankan patokan suku bunga, BI Rate.

Menurut Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, kendati ada kemungkinan inflasi tahun ini di atas target, BI masih bisa mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di 6,5 persen untuk ke-13 bulan kali berturut-turut.

Hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan BI Rate bisa naik ke 6,75 persen. "Tapi, jika Oktober terjadi deflasi, BI Rate masih bisa bertahan di 6,5 persen hingga akhir tahun," kata Lana.

Dia menjelaskan, tekanan inflasi dalam tiga bulan terakhir, yakni dari Juli sampai September, memang cukup mengkhawatirkan. Tapi juga bersifat temporer jika musim kembali normal sehingga ada kemungkinan akan ada deflasi pada Oktober dan November.

Badan Pusat Statistik pada Rabu lalu mengumumkan laju inflasi Agustus yang mencapai 0,76 persen (month on month). Meskipun angka inflasi Agustus itu di bawah perkiraan para analis, secara annualized (tahunan), inflasi itu sudah mencapai 7,23 persen dan telah menyumbang total inflasi selama tahun kalender menjadi 4,82 persen (year to date).

Menurut Lana, ini sebenarnya sudah mulai mengkhawatirkan karena ini berarti tidak tercapainya target inflasi, baik target BI maupun target dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010, yang maksimum sebesar 6 persen.

Advertising
Advertising

Ekonom Citigroup Johanna Chua juga memperkirakan inflasi tahun ini ada kemungkinan akan melebihi target bank sentral maupun pemerintah.

Menurut dia, meskipun inflasi Agustus lebih rendah dari perkiraan para analis, inflasi inti meningkat sehingga bisa mengancam target inflasi sampai akhir tahun.

Karena itu, ia berharap BI mulai berjaga-jaga untuk mulai menaikkan patokan suku bunga. "Kami harap akan ada kenaikan BI Rate pada kuartal keempat 2010," kata Chua dalam analisis ekonomi makro Indonesia. BI, dia menambahkan, bisa melanjutkan pengetatan likuiditas lewat giro wajib minimum dan rasio pengucuran kredit.

GRACE S GANDHI

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

11 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

15 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya