Pemerintah Diminta Cermati Anomali Kenaikan Harga Beras
Rabu, 1 September 2010 15:13 WIB
"Kenapa bisa stok berlebih tapi harga terus naik. Anomali ini terjadi sejak Juli," ujar Subagio Dwijosumono selaku Deputi Bidang Statistik Produksi sekaligus Plh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, di kantor BPS hari ini (1/9).
Agustus tahun ini, untuk kedua kalinya harga beras mengalami kenaikan tajam. Kenaikan ini menyumbang pada inflasi sebesar 0,20 persen pada Agustus sekaligus menjadi penyumbang inflasi terbesar untuk dua bulan terakhir. Padahal, pemerintah berkali-kali menegaskan bahwa stok beras Indonesia berlebih bahkan bisa surplus sebanyak 5,6 juta ton beras di akhir tahun.
Di sisi lain, kata Subagio, krisis pangan yang mulai terjadi secara global, ditunjukkan dengan impor beras yang dilakukan Cina, penahanan ekspor pangan oleh Rusia setelah kebakaran hebat di negara itu, dan langkah Pakistan yang mulai mencari impor beras. "Padahal Pakistan terkenal dengan berasnya."
Karenanya, Subagio menganggap pemerintah perlu mencermati keadaan pangan Indonesia untuk tahun depan. Tanpa strategi antisipasi, pemerintah akan semakin kesulitan menstabilkan harga beras di tahun depan.
ANTON WILLIAM