Ekspor Produk Unggulan Bakal Tembus Rekor Tahun Ini
Reporter
Editor
Kamis, 26 Agustus 2010 17:17 WIB
Penjual kain di pusat tekstil Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/10). Melemahnya rupiah terhadap dollar AS justru menguntungkan industri tekstil dalam negeri karena tingkat penetrasi impor tekstil ilegal mengalami penurunan. TEMPO/Puspa Perwitasari
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekspor sejumlah produk unggulan diprediksi akan menembus rekor tertinggi tahun ini. "Kalau tren ekspor kita jaga seperti semester pertama, maka ekspor produk unggulan dari sektor manufaktur akan mencapai rekor tertinggi," kata Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, di sela Seminar Nasional Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), hari ini (26/8).
Mahendra menyebutkan, ekspor produk unggulan yang akan mencapai kinerja terbaiknya adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), alas kaki, dan barang elektronik. "Ekspor TPT akan kembali di atas US$ 10 miliar seperti pada 2008," kata dia.
Ekspor TPT pada 2008 mencapai US$ 10,1 miliar. Kinerja ekspor TPT pada 2009 sempat menurun menjadi US$ 9,26 miliar karena pengaruh krisis global.
Untuk ekspor alas kaki, juga akan mencapai rekor yang belum pernah dicapai sebelumnya. "Ekspor alas kaki akan mencapai di atas US$ 2 miliar," ujarnya. Begitu juga dengan ekspor barang elektronik juga akan meningkat tajam hingga mendekati US$ 3 miliar.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu sebelumnya mengatakan, ekspor sejumlah produk dari sektor manufaktur seperti TPT, alas kaki dan elektronik memang terus bertumbuh. Bahkan, Mari memprediksi, produk-produk manufaktur tersebut juga akan menjadi pendorong pertumbuhan ekspor tahun depan karena ada relokasi pabrik ke Indonesia.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
14 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.