Gaet PBB, Garuda Incar Pendapatan hingga Rp 50 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 25 Agustus 2010 23:25 WIB

TEMPO/Dimas Aryo
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Garuda Indonesia kembali mengembangkan pangsa pasarnya dengan menggandeng Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai target. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua institusi tersebut.

"Dalam mengemban berbagai program dan misi kemanusiaan yang dilakukan PBB, maka perlu didukung dengan frekuensi penerbangan yang lebih baik," kata Direktur Utama PT Garuda Emirsyah Satar usai menandatangani nota kerja sama itu di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Rabu (25/8).

Sebagai maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, Garuda ingin dapat memfasilitasi kebutuhan PBB, terutama dalam hal perjalanan. "Ada sekitar 20 badan PBB di Indonesia. Mereka sering bepergian keliling Indonesia, bahkan dunia," ujarnya.

Menurut Emirsyah, Garuda dapat memperoleh penghasilan sedikitnya Rp 25 miliar dari PBB dalam setahun. Jumlah itu terbilang banyak untuk pelanggan dalam satu institusi. Setelah kesepahaman dibuat Garuda menargetkan pendapatan dari PBB Rp 25-50 miliar.

"Kami menargetkan dalam jumlah itu. Kalau tercapai, kami akan memberikan tambahan fasilitas kepada PBB," ujarnya. Fasilitas yang diberikan Garuda pun berbagai hal, antara lain seperti potongan harga untuk tiket pesawat.

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, El-Mostafa Benlamih, menyambut baik kerja sama ini. Sebab, kemitraan ini dapat mengurangi biaya operasional badan-badan PBB. "Kami bisa menyisihkan lebih banyak dana untuk berbagai program dan kegiatan yang dapat menolong orang," katanya.

Dia mengatakan, dengan penerbangan Garuda PBB dapat mengirimkan perlengkapan vital kemanusiaan saat terjadi bencana alam di Indonesia melalui kargo. "PBB mengirimkan bantuan dan petugas kemanusiaan untuk membantu mereka yang sedang memerlukan," ujar dia.

Setiap tahun PBB mengeluarkan US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk pembangunan dan kegiatan kemanusiaan di Indonesia. Saat kegiatan darurat, jumlah ini meningkat signifikan. Selain PBB, Garuda juga menjalin kerja sama dengan 939 perusahaan besar di Tanah Air dalam bentuk layanan penerbangan.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

25 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya