Pemerintah Was-was Perubahan Iklim Ganggu Ketahanan Pangan
Kamis, 19 Agustus 2010 13:16 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan secara serius mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi secara ekstrem bisa berakibat pada terganggunya produksi komoditas pangan. “Ini berakibat pada naiknya harga pangan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (19/8).
Hatta menegaskan, pemerintah akan menyikapi kemungkinan terjadinya perubahan iklim secara ekstrem dan dampaknya terhadap Indonesia. Dia menunjuk Rusia, India, dan Pakistan yang sudah menutup keran ekspor sejumlah komoditas pangan. “Bukannya tidak mungkin itu diikuti oleh negara lain,” ujarnya.
Hatta mengatakan, saat ini Cina sudah mengumumkan akan membeli beras sebanyak 1 juta ton. Rencana ini, kata Hatta, menunjukkan dampak perubahan iklim sudah mulai terasa. “Artinya kita pun harus melihat tren nasional dan perubahan iklim dan dampaknya terhadap Indonesia,” tuturnya.
Ia menjelaskan, meskipun Indonesia saat ini masih surplus beras sampai 5 juta ton hingga akhir tahun, harus dilakukan upaya-upaya adaptasi terhadap ikim. “Kalau jadi ekstrem harus ada sesuatu yang kita pikirkan,” katanya.
IQBAL MUHTAROM
Hatta menegaskan, pemerintah akan menyikapi kemungkinan terjadinya perubahan iklim secara ekstrem dan dampaknya terhadap Indonesia. Dia menunjuk Rusia, India, dan Pakistan yang sudah menutup keran ekspor sejumlah komoditas pangan. “Bukannya tidak mungkin itu diikuti oleh negara lain,” ujarnya.
Hatta mengatakan, saat ini Cina sudah mengumumkan akan membeli beras sebanyak 1 juta ton. Rencana ini, kata Hatta, menunjukkan dampak perubahan iklim sudah mulai terasa. “Artinya kita pun harus melihat tren nasional dan perubahan iklim dan dampaknya terhadap Indonesia,” tuturnya.
Ia menjelaskan, meskipun Indonesia saat ini masih surplus beras sampai 5 juta ton hingga akhir tahun, harus dilakukan upaya-upaya adaptasi terhadap ikim. “Kalau jadi ekstrem harus ada sesuatu yang kita pikirkan,” katanya.
IQBAL MUHTAROM
