Perkantoran di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Direlokasi  

Reporter

Editor

Rabu, 11 Agustus 2010 13:52 WIB

Pelabuhan Petikemas, Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah akan melakukan penataan Pelabuhan Tanjung Priok dengan merelokasi kantor-kantor yang tidak terkait langsung dengan kepentingan pelabuhan. “Instansi-instansi pemerintah itu dirasakan tidak begitu urgent dalam kawasan pelabuhan Tanjung Priok,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai Rapat koordinasi infrastruktur kawasan Tanjung Priok, di kantorny hari ini.


Hatta mengatakan dengan penataan kawasan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan pelayanan yang diberikan nantinya bisa sesuai dengan standar ASEAN. Akses jalan menuju Tanjung Priok juga akan bisa lebih lancar.

Pemerintah, kata Hatta, ingin mempercepat proses arus barang yang selama ini cukup tinggi. Untuk memperoleh International Ship and Port Facilities Security Code atau ISPS Code sebagai kawasan berstandar internasional, pelabuhan Tanjung Priok harus steril. Hatta mengatakan, dalam lini satu pelabuhan nantinya hanya ada Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina.

Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengatakan, dengan sterilisasi kawasan pelabuhan Tanjung Priok ini akan menambah kawasan pelabuhan menjadi 270 hektare.

Tanjung Priok sesuai dengan desain Kementerian Perhubungan akan tetap menjadi pelabuhan pengumpul atau hub port yang bertaraf internasional. Pergerakan kapal-kapal di Tanjung Priok sudah bergerak ke arah 5.000 TEUs (kontainer ukuran 20 kaki) per kapal. “Sehingga kita harus mengantisipasi itu, kalau tidak kita akan tertinggal,” katanya.

Hatta mengatakan penataan Tanjung Priok ini merupakan bagian dari Peraturan Presiden No 58 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur.

Dia mengungkapkan, sejumlah lahan lain yang sudah disepakatai akan direlokasi dari kawasan pelabuhan seperti lahan milik Pertamina, instalasi air milik PAM, Kantor Badan Usaha Milik Negara, milik Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, serta sejumlah keberadaan rumah dinas. “Ini sudah disepakati untuk bergeser karena tidak ada kaitannya dengan pelabuhan,” katanya.

Menurut Hatta, Markas Besar TNI sudah menyetujui pemindahan bangunan-bangunan dan lahan milik TNI tersebut. Dia mengatakan, relokasi kantor-kantor itu bisa ke wilayah Bojanegoro Banten. Adapun kebutuhan dana untuk relokasi akan dibicarakan antara Menteri Keuangan dan Menteri BUMN.


IQBAL MUHTAROM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

22 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

26 Januari 2024

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

Identitas mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terungkap. Korban berinisial HG, 38 tahun, wanita asal Fakfak, Papua Barat

Baca Selengkapnya

Misteri Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Temukan Kemiripan Sidik Jari pada 12 Orang

24 Januari 2024

Misteri Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Temukan Kemiripan Sidik Jari pada 12 Orang

Polisi menemukan ada 12 orang yang punya kemiripan sidik jari dengan sosok mayat dalam kontainer di Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Uji Histopatologi dan Toksikologi

24 Januari 2024

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Polisi Uji Histopatologi dan Toksikologi

Hasil penyelidikan sementara tetap tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat dalam kontainer tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Periksa 3 Hal Ini

20 Januari 2024

Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Periksa 3 Hal Ini

Dokter forensik masih memeriksa kemungkinan penyebab kematian korban mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

19 Januari 2024

Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

Polisi menelusuri kasus penemuan mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan memeriksa pekerja sekitar serta pengurus jasa pengiriman

Baca Selengkapnya

Kontainer Berisi Mayat di Pelabuhan Tanjung Priok Sempat Transit di Surabaya

18 Januari 2024

Kontainer Berisi Mayat di Pelabuhan Tanjung Priok Sempat Transit di Surabaya

Polisi masih menelusuri asal kontainer berisi mayat sebelum singgah di Surabaya dan akhirnya mendarat di Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya