Himpunan Petani Tebu Rakyat Tolak Impor Gula

Reporter

Editor

Rabu, 11 Agustus 2010 13:31 WIB

Penyegelan gula rafinasi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Kediri-Himpunan Petani Tebu Rakyat (HPTR) Pabrik Gula Lestari Agung Amrulloh menolak rencana impor gula yang dilakukan pemerintah. Impor tersebut dikhawatirkan akan menjatuhkan harga gula lokal.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan HPTR, stok gula nasional terutama di Pulau Jawa masih mencukupi untuk dua bulan ke depan. Karena itu rencana impor gula yang akan dilakukan pemerintah dinilai terburu-buru dan mengancam petani tebu nasional. “Jangan impor dulu,” kata Sekretaris HPTR Pabrik Gula Lestari, Agung Amrulloh kepada Tempo, Rabu (11/8).

Kebijakan impor ini seharusnya dilakukan tiga bulan usai masa giling pabrik gula. Jika pemerintah ngotot melakukan impor gula pada saat musim giling dilakukan, dikhawatirkan akan merusak harga gula lokal di pasaran. Sesuai hukum pasar, para pedagang akan terpancing menurunkan harga gula begitu mengetahui pasokan yang ada cukup banyak.

Masa giling tahun ini dimulai pada bulan Juni hingga November 2010 mendatang. Sehingga proses impor baru bisa dilakukan paling cepat Januari 2011 mendatang. “Stok saat ini saja masih cukup sampai akhir Lebaran nanti kok,” kata Agung.

Saat ini saja para petani tebu nasional masih terjebak pada rendahnya rendemen yang ditetapkan pemerintah. Dengan tingginya kadar air akibat musim hujan yang berlebihan, rendemen yang biasanya sebesar Rp 7.500 per kilogram merosot menjadi Rp 6.500 per kilogram. Sementara harga delivery order (DO) saat ini sebesar Rp 8.600 per kilogram. Sementara harga di tingkat pengecer menjadi Rp 9.000 per kilogram.

Iklim yang tidak menentu, menurut Agung, menjadi penyebab utama jatuhnya rendemen tersebut. Selain meningkatkan ongkos produksi terutama jasa tebang dan angkut, iklim seperti ini juga mengurangi produksi gula nasional hingga 10 persen. “Untuk menyamai produksi tahun lalu sebesar 2,4 juta ton saja sulit,” katanya.

Juru bicara Pemerintah Kota Kediri Nurmuhyar menyerahkan sepenuhnya kebijakan pergulaan kepada pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya bisa membantu melakukan pengawasan harga di tingkat pedagang untuk mencegah terjadinya permainan harga. “Kami juga tidak ingin petani merugi,” katanya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

16 Desember 2023

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

Menurut penegak hukum itu, penyelundupan gula terjadi sekitar dua tahun. Pada 2023 saja misalnya, PT SIMP mengimpor gula sekitar 8,6 juta kg.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

4 Desember 2023

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan penyebab tingginya harga gula disebabkan harga gula impor sedang merangkak naik.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

9 November 2023

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

Ketua IKAGI merespons pernyataan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang menyebut importir sebagai penyebab harga gula melonjak belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

9 November 2023

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi blak-blakan membeberkan alasan harga gula di tingkat retail tembus ke atas Rp 16.000 per kilogram belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

9 November 2023

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

Bapanas per hari ini memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp 14.500 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

25 Oktober 2023

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

Ekonom Celios sangat menyayangkan kembali dilantiknya Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Jokowi. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

16 Oktober 2023

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.

Baca Selengkapnya

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

9 Oktober 2023

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

Pemerintah akan mengimpor gula dan jagung industri untuk mengatasi kenaikan harga dua komoditas tersebut di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

7 Oktober 2023

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

Kejaksaan Agung menyatakan dugaan korupsi dalam kebijakan impor gula tak berkaitan dengan Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

5 Oktober 2023

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

Terkini: rekam jejak dan harta Syahrul Yasin Limpo, sosok Siti Nurbaya menteri dari Nasdem yang tersisa di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya