Jumlah Peminat Listrik Prabayar di Malang Bertambah

Reporter

Editor

Rabu, 11 Agustus 2010 10:44 WIB

TEMPO Interaktif, Malang-Jumlah pelanggan listrik prabayar atau LPB di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) bertambah.

Asisten Manajer PT PLN APJ (Area Pelayanan dan Jaringan) Malang, Santjoko, menginformasikan, pada Desember 2009 lalu pelanggan berjumlah 1.090 orang. “Sebagian pelanggan baru, sebagiannya lagi pelanggan lama yang bermigrasi dari listrik pascabayar,” kata Santjoko, Rabu (11/8).

PLN APJ Malang menargetkan pelanggan LPB sebanyak 2 ribu orang pada 2010. Santjoko optimistis target tercapai bahkan terlampaui jika merujuk pada tingginya animo masyarakat terhadap LPB.

Namun, kata dia, PLN membatasi diri untuk tidak terlalu ekspansif membidik pelanggan baru dikarenakan biaya pemasangan kWh meter atau meteran prabayar yang harganya tiga kali lipat dari harga meteran biasa. Biaya ini ditanggung PLN. Itu sebabnya, PLN menurunkan target dari 6.630 menjadi 2 ribu pelanggan baru.

“Alokasi anggaran yang kami terima dari pusat terbatas sehingga kami memakai prioritas penggunaan untuk alokasi lain,” kata dia tanpa menyebut jumlah anggaran dimaksud.

Segmen pelanggan yang dibidik PLN mayoritas penghuni perumahan baru khususnya di Kota Malang yang jumlah perumahan baru terus bertambah. Umumnya orang luar Malang membeli rumah di Malang untuk investasi dan mereka cenderung tak terlalu ingin direpotkan urusan administrasi dan tagihan listrik tiap bulan. Sedangkan dengan LPB pelanggan cukup membeli pulsa LPB dan rumah aman dari tagihan listrik.

Keuntungan lain, katanya, listrik juga takkan diputus karena sistem LPB tak mengenal istilah bayar terlambat. Penerapan sistem LPB merupakan salah satu alternatif pembayaran listrik secara gampang oleh pelanggan.

Bila biasanya pelanggan harus mengantre untuk membayar rekening listrik sebelum jatuh tempo, dengan LPB pelanggan cukup mengontrol listrik yang dikonsumsi. Sistem LPB mirip kartu prabayar pulsa: penyedia listrik menerima pembayaran di muka.

“Sistem LPB juga menjadi jawaban atas banyaknya komplain akurasi pencacatan meteran PLN serta pemutusan sementara oleh masyarakat,” katanya.

Meteran prabayar berupa kWh digital. Selain itu masih dibutuhkan peralatan handy cash. Alat ini digunakan operator untuk memonitor dan mencatat jumlah listrik yang digunakan pelanggan. Jumlah pelanggan dan jumlah listrik yang terjual tercatat dalam periode waktu tertentu. Setiap peralatan handy cash dapat menangani sampai 480 pelanggan.

Ia optimistis, dengan LPB, komplain pelanggan pada PLN bisa sangat berkurang. Ini disebabkan pencatatan konsumsi daya—meteran LPB mengukur daya (watt), bukan arus (ampere)—dilakukan secara otomatis dengan handy cash. Pencatatan yang otomatis mengurangi human error dan mencegah kemungkinan manipulasi data transaksi. (

ABDI PURNOMO

Berita terkait

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

13 Januari 2024

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

5 November 2023

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.

Baca Selengkapnya

7 Cara Menghemat Listrik yang Bisa Dilakukan dan Manfaatnya

3 Oktober 2023

7 Cara Menghemat Listrik yang Bisa Dilakukan dan Manfaatnya

Ada banyak cara menghemat listrik yang bisa dilakukan. Mulai dari mematikan alat elektronik hingga memanfaatkan cahaya alami.

Baca Selengkapnya

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

24 April 2023

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.

Baca Selengkapnya

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

25 Desember 2022

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

29 November 2022

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

24 November 2022

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

9 November 2022

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

PLN akan mempercepat pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.

Baca Selengkapnya

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

14 Oktober 2022

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

PLN sedang merampungkan pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah di lintasan kereta cepat.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Biaya Migrasi Kompor Listrik PLN Bukan dari PMN Rp 10 Triliun

21 September 2022

Erick Thohir Sebut Biaya Migrasi Kompor Listrik PLN Bukan dari PMN Rp 10 Triliun

Erick Thohir mengatakan duit Rp 10 triliun tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

Baca Selengkapnya