Penjualan ORI-007 Melebihi Target Indikatif  

Reporter

Editor

Kamis, 22 Juli 2010 19:50 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyatakan penjualan Obligasi Negara Ritel seri 007 telah melebihi target indikatif Rp 5 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Sebelumnya ORI007 dinilai kurang kompetitif karena menawarkan bunga lebih rendah dari penerbitan sebelumnya.

"Sampai penjualan diakhir sore ini, Total penjualan ORI 007 telah mencapai Rp 6,028 triliun," ujar Direktur Direktorat Surat Utang Negara, Bhimantara Widyajala dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Kamis (22/7).

Bhima mengungkapkan, untuk penjualan hari ini saja, ORI terjual sebesar Rp 1,039 triliun. Nilai ini menurun dibandingkan dengan penjualan hari Rabu (22/7), sebesar Rp 1,35 Triliun. Menurut Bhima, hal ini menunjukan sambutan masyarakat terhadap ORI-007 masih sangat besar. "Antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap produk ini," ujarnya.

Bahkan, tambahnya, sejumlah agen penjual ORI 007 masih terus meminta penambahan target penjualan. "Dari total 23 agen, 17 agen meminta penambahan target penjualan," ucapnya. Terhadap permintaan ini, Bhima mengatakan akan memberikan keputusan Jumat (23/7) esok.

"Keputusan penambahan dan target baru akan disampaikan besok dengan mempertimbangkan proposal agen penjual, kebutuhan pembiayaan APBN 2010, dan port folio Surat Berharga Negara," ujarnya. Pemerintah juga dijadwalkan akan membuka pintu peningkatan target penjualan dari masing-masing agen penjual pada 22 dan 27 Juli.

ORI seri 007 sendiri mulai ditawarkan pemerintah sejak Kamis (15/7) pekan lalu. Pemerintah menargetkan dapat menyerap dana sebesar Rp 5 triliun dalam peluncuran ORI ini. Pemerintah menawarkan tingkat kupon sebesar 7, 95 persen pertahun dengan tenggat waktu 3 tahun.

Dalam peluncuran ORI ini, pemerintah menggandeng 23 agen penjual. Diantaranya adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, The Hongkong and Shanghai Bank Corporation, PT Bank OCBC NISP, PT Bank Bukopin, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Trimegah Securities, dan PT Danareksa Sekuritas.

FEBRIYAN

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

16 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

36 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

40 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

49 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya