Pesawat Buatan Cina Pesanan Merpati Terlambat Datang  

Reporter

Editor

Selasa, 6 Juli 2010 13:25 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Sebanyak 13 unit pesawat asal Cina tipe MA-60 pesanan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) terlambat datang. Sebabnya, sub loan agreement (SLA) atau penerusan pinjaman untuk Merpati baru ditandatangani Menteri Keuangan pada 2 Juli lalu. Padahal sebelumnya SLA dijadwalkan rampung pada Juni 2010.

"SLA sudah ditandatangani minggu lalu, pada Jumat. Jadi seluruh proses administrasi SLA Merpati sudah selesai," kata Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Said Didu di kantornya, Senin (5/7) sore.

Dengan rampungnya SLA, menurut Said, tim teknis akan berangkat ke Cina untuk mengecek kondisi pesawat MA-60. "Nanti pesawatnya akan diberangkatkan ke Indonesia secara bertahap dua bulan sekali. Hingga akhir tahun mungkin sekitar 13 unit pesawat sudah masuk," kata dia.

Mengenai kapan pesawat tahap pertama akan tiba di Indonesia, Said mengatakan, hal tersebut tergantung pada hasil kunjungan tim teknis ke sana. "Mudah-mudahan seminggu setelah itu sudah bisa datang," ujarnya.

Nantinya, apabila terjadi babysickness atau kesalahan pabrikasi pada MA-60, Merpati akan difasilitasi layanan perbaikan gratis. "Apabila memang rusaknya fatal, maka Cina akan membeli pesawat itu kembali sesuai dengan nilai buku. Intinya Merpati tidak akan dirugikan karena kontraknya begitu," kata Said.

Adapun mengenai tambahan bantuan modal untuk Merpati senilai Rp 310 miliar dari Perusahaan Pengelola Aset, menurut Said, sedang diproses di Kementerian Keuangan. Semula, suntikan dana Rp 310 miliar tersebut akan turun pada 1 Juli lalu.

Menurut Said, bantuan dari PPA tersebut akan digunakan untuk persiapan pembukaan rute baru. Sayang, ia belum mau mengungkap mana saja titik rute baru Merpati. "Belum tahu. Saya nggak hafal," kata dia. Namun ia memastikan, 13 unit pesawat sudah disiapkan untuk rute tertentu.

Beberapa pesawat MA-60, kata Said, akan beroperasi di kawasan Timur Indonesia. Selebihnya dialokasikan di Kalimantan dan Sumatera. "Di Sumatera kan ada penerbangan jangka pendek. Seperti di Aceh, Medan, Padang."

Tak menutup kemungkinan, ujar Said, Merpati akan terbang di rute yang sama dengan Garuda. "Biarkan saja bersaing dengan Garuda. Penumpangnya banyak, kok. Kami berharap Merpati bisa menjadi feeder-nya Garuda.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

6 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

7 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

23 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

23 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

25 hari lalu

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.

Baca Selengkapnya

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

26 hari lalu

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

30 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

31 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

32 hari lalu

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

Kementerian BUMN mengimbau kepada peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk selalu mengakses informasi perihal pendaftaran ini di situs resmi FHCI.

Baca Selengkapnya