Depkeu, Perbankan, BI dan BPPN Bertemu

Reporter

Editor

Rabu, 29 Oktober 2003 13:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Keuangan, Perbankan, BI dan BPPN dari pagi hingga siang hari, Kamis (8/3), mengadakan pertemuan tertutup di Gedung Bank Indonesia. Dalam pertemuan itu antara lain dibahas perkembangan terakhir dunia perbankan sehubungan dengan semakin merosotnya nilai tukar rupiah akhir-akhir ini. Beberapa peraturan BI juga direview dalam pertemuan tersebut.

Dirjen Lembaga Keuangan Depkeu, Darmin Nasution, usai mengadakan pertemuan, mengatakan, pertemuan ini sifatnya masih pembahasan awal. Jadi, masih akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Darmin mengatakan, masalah utama yang dibahas siang ini adalah dampak melemahnya rupiah terhadap kinerja bank. Sempat juga disinggung hal-hal apa yang akan terjadi jika tingkat suku bunga naik lalu langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan perbankan untuk membantu sektor riil.

Kebijakan Bank Indonesia yang menerapkan target base money untuk mengendalikan inflasi dan nilai tukar rupiah, menurut Darmin juga akan menjadi bahan diskusi untuk pertemuan serupa berikutnya. Dengan memasang target di base money, “tingkat bunga inflasi bisa meningkat dengan cepat,”katanya.

Ditempat terpisah, Komisaris Bank Global Int. Tbk, Rijanto, kepada TEMPO Interaktif, mengakui bahwa dunia perbankan saat ini memang sedang mengalami kesulitan. Masalah yang dihadapi masih tetap sekitar Non Performing Loan atau kredit macet. Untuk menanggulangi masalah itu, kata dia, sebenarnya cara yang paling ampuh adalah dengan mengucurkan kredit baru. “Masalahnya dengan kondisi sekarang ini, mana ada bank yang berani memberikan kredit ke sektor riil,”katanya.

Rijanto juga mengeluhkan adanya peraturan baru dari BI yang mengharuskan bank-bank devisa menaikkan batas minimum modal menjadi Rp 150 miliar per September 2001. Jika batasan ini tidak bisa dipenuhi, maka izin ‘devisa’nya akan dicabut. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menaikkan CAR bank-bank tersebut. Anehnya, “koq bank-bank yang CAR-nya sudah 30% keatas tetap dikenakan juga,”kata dia. Salah satu bank yang dikenai peraturan tsb adalah Bank Global, yang CAR-nya diatas 50 persen. Salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah, untuk menolong dunia perbankan adalah dengan pembelian kredit outsourcing dari BPPN. “Tidak usah besar-besaran, yang penting loan yang sudah direstruktur oleh BPPN dijual kepada perbankan. Tidak melulu melalui cash, bisa saja dengan bond (surat berharga),”kata Darmin Nasution, siang tadi.

Rijanto, yang dihubungi TI via telepon, sependapat dengan Darmin. Masalahnya, tidak semua kredit outsourcing itu ‘aman’ dari ancaman kredit macet. “Sekarang sih bisa saja kredit-kredit itu kondisinya bagus, tapi dengan kondisi makro seperti ini, apa bisa bertahan sampai 6 bulan lagi,”kata Rijanto. Dengan perkiraan nilai tukar rupiah masih tetap berfluktuasi, menurut dia, kredit outsourcing yang menggiurkan adalah kredit berorientasi ekspor dan retail. (Febrina S)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024

4 menit lalu

Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024

Timnas U-23 Indonesia sudah mengakhiri kiprah di Piala Asia U-23 2024. Perjuangan selanjutnya melawan Guinea dalam playoff perebutan tiket Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

5 menit lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

6 menit lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

17 menit lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

30 menit lalu

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

Duel Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon akan mengawali pertandingan Indonesia vs Thailand di perempat final Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

46 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Agenda Setelah Pelaksanaan UTBK SNBT 2024: Unduh Sertifikat Hingga Jadwal Seleksi Mandiri

47 menit lalu

Agenda Setelah Pelaksanaan UTBK SNBT 2024: Unduh Sertifikat Hingga Jadwal Seleksi Mandiri

Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 tengah berlangsung hingga akhir bulan Mei. Setelahnya, peserta yang lolos bisa mengunduh sertifikat. Apa setelah itu?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

47 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

50 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

56 menit lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya