TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks harga saham gabungan pada Selasa (5/2) cenderung stagnan dan hanya terkoreksi tipis 0,682. Indeks saham paling kuat LQ 45 juga terkoreksi 0,230 ke level 96,593. M.S. Sembiring, analis Mitraduta Investdana Sekuritas, mengatakan penurunan tipis ini karena tidak adanya sentimen positif yang terjadi. Para pemodal juga berusaha merealisasi keuntungan, dengan menjual saham blue chip. “Hal ini nampak sekali dilakukan para investor lokal,” ujar dia. Para pemegang saham melakukan aksi profit taking pada saham HM Sampoerna (HMSP) yang akhirnya terkoreksi sebesar Rp 25 dan saham Telkom (TLKM) yang terkoreksi Rp 50. Namun demikian indeks tidak jatuh secara tajam, hal ini dikarenakan masih ditahan oleh saham blue chip lainnya. Seperti Indosat (ISAT) dan Astra Internasional (ASII) yang pada perdagangan kali ini menempati saham dengan memperoleh keuntungan tertinggi. Sembiring memprediksikan besok hari indeks masih terkoreksi tipis. Sedangkan perkiraan kisaran indeks, menurut dia akan berada pada level 448–452. saham–saham yang bergerak masih terkonsentrasi pada saham blue chip. “Bisa terjadi saat merealisasikan keuntungan, maka esok hari aksi profit taking masih akan mewarnai pasar,” ujarnya. Sementara itu di lantai bursa, penutupan perdagangan kali ini terjadi 12.208 kali transaksi, dengan 704.446 lot saham berpindah tangan, senilai Rp 203,7 miliar. Dari total saham yang diperdagangkan di lantai bursa, sebanyak 64 saham naik, 57 saham turun, dan sisanya 265 saham pada posisi stagnan. (Andi Dewanto-Tempo News Room)
Berita terkait
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
1 jam lalu
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.