Bank Jabar Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun

Reporter

Editor

Senin, 14 Juni 2010 18:16 WIB

TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. "Kemungkinan terbit pada semester kedua 2010 dengan bentuk subdebt," kata Direktur Utama Bank Jabar Banten Agus Ruswendi di Jakarta, Senin (14/6).

Hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk mengubah komposisi dana perbankan. Sebab, komposisi dana perbankan di perseroan masih didominasi dana jangka pendek. Sebagian juga digunakan untuk pembiayaan kredit.

Agus menjelaskan, tenor diperkirakan antara 3 hingga 5 tahun. Penjamin emisi juga masih belum ditentukan karena pihaknya masih mempertimbangkan kondisi pasar. Tahun lalu, Bank Jabar memiliki aset Rp 32,4 triliun dengan dana pihak ketiga sebesar Rp 23,7 triliun.

Kredit yang diberikan mencapai Rp 19,6 triliun. Perseroan mentargetkan pertumbuhan kredit hingga 24 persen pada tahun ini. Sebagian besar merupakan kredit konsumsi.

Sebelumnya, Bank Jabar berniat melepas sahamnya kepada publik hingga 30 persen. "Kami akan melepas 20 hingga 30 persen, tergantung penyerapan pasar," kata Agus.

Harga nominal saham dalam initial public offering (IPO) itu ditetapkan sebesar Rp 250 per lembar dan akan dijual dengan harga antara Rp 510 hingga Rp 680 per lembar. Sebanyak 20 persen saham seri B yang ditawarkan berjumlah 1,8 juta lembar.

Jika saham-saham tersebut berhasil dijual sebanyak 20 persen, perseroan berharap mendapatkan dana sekitar Rp 1 triliun. "Kalau sampai 30 persen, dana yang masuk diharapkan sampai Rp 1,5 triliun," ujar dia.

Bank telah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk menjual hingga 40 persen sahamnya. Adapun permintaan yang didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan baru mencapai 20 persen.

Sekitar 80 persen hasil penawaran saham perdana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit. Sebesar 10 persen untuk pengembangan jaringan dan sisanya untuk perbaikan sistem teknologi informasi.

Penawaran saham ini diperkirakan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 29 Juni 2010. Masa penawaran awal berlaku 23 Juni dan diharapkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2010.

Penjamin emisi dilakukan oleh PT CIMB Securities Indonesia dan PT Bahana Securities. "Sambutan investor sangat positif, sudah banyak yang berminat," kata Direktur PT CIMB Securities Risna Mukhti. Harga nilai buku mencapai 1,2 hingga 1,6 persen.

Investor asing juga telah menyatakan minatnya. Setidaknya ada 29 investor dari Singapura dan 30 investor dari Hong Kong yang berniat berinvestasi. "Kami optimistis investor akan menyerap habis penawaran Bank Jabar," kata Direktur PT Bahana Securities Andi Sindhunata.

FAMEGA SYAVIRA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

36 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BJBPreneur on Campus Universitas Esa Unggul: Bisnis Berkelanjutan, UMKM Maju

28 Februari 2024

BJBPreneur on Campus Universitas Esa Unggul: Bisnis Berkelanjutan, UMKM Maju

Inisiatif revolusioner dari bank bjb bertujuan menghidupkan semangat kewirausahaan di kalangan usaha kecil dan menengah

Baca Selengkapnya

Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

23 Februari 2024

Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Hadirkan Program Kejar Untung Transaksi 2024

7 Februari 2024

Bank BJB Hadirkan Program Kejar Untung Transaksi 2024

Program bernama Kejutan (Kejar Untung Transaksi) Agen bjb BiSA berupa apresiasi hadiah menarik bagi agen yang mencatat transaksi terbanyak.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya