Agus Marto: Ekonomi Dunia Tumbuh di Luar Dugaan

Reporter

Editor

Selasa, 8 Juni 2010 12:09 WIB

Agus Martowardojo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Artinya perkembangan perekonomian sepanjang tahun ini cukup bagus. Namun, pemerintah perlu memewaspadai perkembangan ekonomi Eropa yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Menurut Agus, seperti yang dikutip dalam laman resmi Kementerian Keuangan, Selasa (8/6), krisis yang merebak di Eropa juga menjadi pembicaraan dalam pertemuan para Menteri Keuangan Negara-Negara G-20 di Busan, Korea Selatan, yang berlangsung pada 3-5 Juni lalu.

“Banyak negara yang mengalami defisit APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) hingga 8-10 persen,” kata Agus di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin (7/6). Menurut dia, dalam pertemuan itu para Menteri Keuangan mengharapkan negara-negara di dunia bisa menjaga fiskal dengan konsolidasi yang baik.

Hal itu yang membuat Indonesia harus waspada. Pemerintah telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengusulkan kebijakan ekonomi makro dan kebutuhan pokok fiskal untuk 2011. Tahun depan Indonesia berencana menurunkan defisit dari 2,1 persen menjadi 1,7 persen. “Itu sejalan dengan sinyal yang disampaikan dalam pertemuan negara G-20,” tutur Agus.

Terkait badai krisis yang menerpa kawasan Eropa, Uni Eropa mulai membentuk dana talangan masif, Senin (7/6) waktu setempat, yang dapat menyelamatkan setiap anggota Uni Eropa dari kebangkrutan. Hal ini juga bertujuan menenangkan kegelisahan pasar yang telah disinyalkan oleh euro ke titik terendah dalam empat bulan terakhir terhadap dolar Amerika Serikat.

Paket penyelamatan yang "mengejutkan dan mengesankan" dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) itu berjumlah total 750 miliar euro atau setara US$ 1 triliun. Dana ini dapat dipinjamkan kepada setiap negara di kawasan euro yang memiliki risiko kebangkrutan.

Di samping itu, dana tersebut juga dimaksudkan untuk melawan kekhawatiran para investor bahwa Spanyol, Portugal atau negara lain, bisa saja mengikuti jejak Yunani yang memerlukan dana talangan bailout untuk memenuhi pembayaran utang.

Tersedia dana khusus siap pakai berjumlah hingga 440 miliar euro atau US$ 526 miliar siap bulan ini, ketika negara-negara itu memformalkan jaminan utang untuk sekitar 90 persen dari paket itu, kata Perdana Menteri Luksemburg Jean-Claude Juncker, yang memimpin diskusi antarmenteri keuangan Eropa, Senin.

Dana lain sebesar 60 miliar euro dikelola oleh Komisi Eksekutif Uni Eropa "tersedia untuk memenuhi kebutuhan keuangan mendesak yang akan muncul". Dalam waktu yang sama, kata Juncker, Dana Moneter Internasional akan mengucurkan dana lain sebesar 250 miliar euro.

Jerman, yang akan memangkas anggaran terbesar, menekan negara-negara zona Eropa lainnya untuk melakukan pemotongan anggaran besar dalam mengurangi kemungkinan mereka membutuhkan dana talangan. Pasar "ingin melihat tidak hanya tindakan, tapi perbuatan" untuk mendongkrak mata uang, kata Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble.

Kanselir Jerman Angela Merkel berjanji "menyiapkan contoh", Senin, yang membuat rencana untuk menyelamatkan 80 miliar euro sepanjang 2014 dengan mengurangi subsidi untuk orang tua, memangkas 15 ribu pekerja dan menunda proyek-proyek pemerintah, seperti pembangunan dan konstruksi replika Istana Prusia di Berlin.

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

27 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

55 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

57 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya