Harga minyak untuk antaran Juni, pada kontrak yang diperkirakan kedaluarsa Kamis ini, tergelincir US$ 1,86, atau 2,66 persen menjadi US$ 68,01 per barel. Kontak Juli, yang bakal aktif mulai Jumat (21/5) ini, juga jatuh 2,32 persen menjadi US$ 70,80 per barel.
Secara keseluruhan harga minyak jatuh sekitar US$ 15 per barel pada bulan lalu saat pedagang mengkhawatirkan ketidakstabilan perekonomian Eropa yang memangkas permintaan bahan bakar. Karena harga minyak dipatok dalam dolar Amerika, sehingga dolar yang menguat menjadikan harga minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli asing.
Investor juga mengkhawatirkan pertumbuhan cadangan minyak yang meningkat lebih cepat melebihi permintaan. Ketakutan itu membuat para pedagang menahan pembelian kontrak berjangka bulan berikutnya. Para pedagang minyak sudah menutup konttrak berjangka untuk Juni dan segera berpindah kepada transkasi berjangka untuk Juli.
BOBBY CHANDRA | CNNMoney.Com