TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) menangis ketika menjelaskan situasi dua ibukota provinsi di Indonesia, Palu (Sulawesi Tengah) dan Mataram (Nusa Tenggara Barat), masih mengalami pemadaman. "2010 masih ada ibukota provinsi yang tidak punya listrik," ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi Energi dan Lingkungan DPR di Jakarta, Selasa (17/5).
Menurutnya, tidak logis penyelesaian suatu masalah yang begitu mudah menjadi sulit. "Saya katakan kepada PLN saya saja yang menandatangani power purchase agreementnya (perjanjian jual beli listrik)," katanya. "Saya masuk penjara tidak apa-apa."
Pernyataannya tersebut mendapat tepuk tangan dari seluruh anggota Komisi. Listrik di Palu mengalami pemadaman hingga 18 jam per hari. Pemadaman terjadi karena pembangkit listrik tenaga uap Mpanau berhenti beroperasi karena kehabisan batu bara.
Kota Palu dan sekitarnya kehilangan daya 22 megawatt dan pemadaman semakin meluas sejak minggu lalu.
Di Mataram, pemadaman juga kerap terjadi hingga lima jam per hari karena pasokan listrik yang kurang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.