Garuda Gandeng 15 Kedutaan Besar

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2010 16:46 WIB

Miniatur pesawat Garuda Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 15 kedutaan besar menjadi klien korporat Garuda Indonesia. Seluruh staf kedutaan dan keluarganya akan mendapat potongan harga 15 persen. Rencananya secara bertahap maskapai penerbangan pelat merah itu menggandeng seluruh kedutaan di Indonesia.

"Mereka akan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia baik rute domestik maupun internasional," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar usai penandatanganan nota kesepahaman dengan 15 perwakilan kedutaan di Jakarta, Rabu (5/5).

Ke-15 kedutaan itu adalah Ceko, Palestina, Polandia, Korea Selatan, Turki, Panama, Peru, Uzbekistan, Swedia, Iran, Brasil, Selandia Baru, dan Meksiko. Selain itu kedutaan Uni Eropa dan Amerika Serikat juga menjadi klien Garuda.

Emirsyah mengatakan kerja sama berjangka satu tahun ini sekaligus menunjukkan kepercayaan negara-negara lain terhadap maskapai Indonesia. Khususnya kedutaan Uni Eropa yang sebelumnya memasukkan Garuda dalam daftar hitam penerbangan ke wilayahnya.

Selain mendapat diskon, klien mendapat layanan khusus seperti prioritas pemesanan, city check-in, cargo, dan pembukuan grup. Anak usaha Garuda, Aerowisata, juga dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan wisata klien. "Rencananya secara bertahap kami akan bekerja sama dengan seluruh kedutaan di Indonesia," ujarnya.

Duta Besar Uni Eropa Julian Wilson mengatakan kerja sama ini diharapkan dapat mempererat ikatan kedua negara. Apalagi, katanya, Garuda segera terbang ke Eropa.

Hingga kini Garuda Indonesia telah bekerja sama dengan 785 perusahaan besar, termasuk perusahaan minyak dan gas. Garuda mentargetkan pendapatan sebesar Rp 2 triliun dari klien korporat pada tahun ini.

DESY PAKPAHAN

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

17 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

25 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya