Indonesia Nyalakan Listrik dari Gas Metana Tahun Depan

Reporter

Editor

Rabu, 28 April 2010 17:28 WIB

ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah bakal memanfaatkan potensi coalbed methane (CBM) untuk keperluan pembangkit listrik. Sebagai tahap awal pemerintah akan membangun pembangkit berkapasitas 23 megawatt pada 2011.

Selama ini Indonesia dinilai memiliki potensi gas metana terbesar di dunia yang mencapai 453,30 triliun kaki kubik (TCF). "Terutama di daerah Sumatera Tengah dan Selatan, serta Kalimantan," kata Direktur Utama dan CEO VICO, Craig Stewart, di Jakarta, Rabu (28/4).

Coalbed methane merupakan bahan bakar dari gas alam dengan dominan gas metana dan disertai sedikit hidrokarbon dan gas non-hidrokarbon dalam batu bara yang diperoleh melalui proses kimia dan fisika.

Sama seperti gas alam, namun perbedaannya coalbed methane berasosiasi dengan batu bara sebagai sumbernya. Sedangkan gas alam, walau sebagian ada yang bersumber dari batu bara, namun diproduksi dari sumber pasir, gamping maupun rekahan batuan beku.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Evita Herawati Legowo mengatakan, pengadaan coalbed methane akan diperoleh dari sumber di Kalimantan dan Sumatera. Lapangan yang akan dikembangkan sendiri adalah Pulang Pisau, Sangatha 1, Barito Banjar 1, Tanjung Enin dan Sekayu.

"Saya ingin desa yang dekat sumber itu memiliki listrik nyala," katanya. Evita mengatakan, penggunaan coalbed methane saat ini akan diprioritaskan untuk listrik dulu. "Berikutnya bisa untuk LNG. Itu ambisi kita," ujarnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menjelaskan, penggunaan coalbed methane sejalan peta jalan penggunaan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar konvensional, seperti minyak dan gas.

"Terutama mempertimbangkan bahan bakar konvensional tidak akan bisa memenuhi permintaan pasar terutama setelah puncak produksi gas tahun 2016," kata Darwin

Pemerintah telah menyusun road map penggunaan CBM. Tahun depan merupakan proyek percontohan penggunaan CBM untuk pembangkit listrik. Pada 2015 direncanakan produksi CBM mencapai setara gas 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), kemudian menjadi setara gas 1.000 juta kaki kubik per hari pada 2020, dan pada 2025 mencapai 1.500 juta kaki kubik per hari.

RATNANING ASIH

Berita terkait

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

10 hari lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

33 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

11 Maret 2024

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya