Mandiri Butuh 18 Juta Dolar untuk Beralih Ke ATM Berchip  

Reporter

Editor

Senin, 19 April 2010 13:53 WIB

TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pergantian kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan pita hitam ke chip memakan biaya besar. Menurut Direktur Mikro dan Retail Banking Budi Gunadi Sadikin pergantian ATM itu bakal memberatkan sistem pembayaran dengan pengenaan penambahan biaya yang sangat besar pada nasabah.

"Mandiri mempunyai 9 juta (kartu) ATM sama seperti Bank Central Asia (BCA), harga (per unit)-nya US$ 2, mahal tuh, biayanya mesti nambah US$ 18-19 juta," ujar Budi saat peluncuran Mandiri Fiesta di Jakarta hari ini (19/4).

Budi mengatakan, permasalahan pada bank besar menurutnya karena jumlah kartu ATM-nya banyak. Sedangkan untuk bank kecil terbebani biaya di tengah profitnya yang tidak terlalu besar, sehingga nantinya malah akan membebani juga pada suku bunga yang menjadi naik.

"Kalau misalkan kami bikinnya wajib pasang segitu, bank besar masalahnya kartunya banyak, tapi bank kecil kasian juga. Bank kecil-kecil yang profitnya tidak besar kalau dipaksa lagi menggunakan kartu ATM berchip bisa mahal. Ujung-ujungnya naik juga bunga kreditnya. Itu juga harus kita jaga balance," tutur Budi.

Saat ini memang Bank Indonesia belum menetapkan deadline yang pasti mengenai operasi pergantian ATM ini. Menurutnya diperlukan 3 aspek untuk melihat hal ini, pertama dari sisi keamanan yang benar-benar terlindungi, kedua dari sisi investasi untuk program ini harus reasonable, dan ketiga jangan sampai membebani sistem pembayaran sehingga malah membuat banbank menaikkan suku bunga.

"Sedang dalam pembahasan tapi memang belum dikasi deadline karena sangat banyak, deadline yang terus diundur ini kejar-kejaran teknologi dengan keamanannya juga, kami ingin memastikan nanti standar dari chipnya secure.

Karena teknologi untuk menenbusnya juga berkembang jadi kami ingin pastikan teknologi yang dipilih adalah teknologi yang benar-benar secure setidaknya untuk beberapa tahun ke depan itu aman. Standard nya kalau bisa standar Indonesia, kalau kami pakai standard yang mana kami kadang-kadang musti bayar.

Jadi pertama di sisi keamanannya, investasinya harus reasonable untuk bank besar dan bank kecil, karena kita mau menggalakan kredit juga jadi jangan sampai biayanya membebani disitu," tutur Budi. Bank Mandiri adalah satu diantara lainnya yang masuk dalam tim pengkajian dengan Bank Indonesia.

RENNY FITRIA SARI

Berita terkait

NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri

27 November 2023

NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Ahmad Siddik Badruddin, memprediksi kualitas kredit terjaga hingga akhir 2023 dan stabil pada 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

LPS: Awal 2023, Kinerja Perbankan Stabil dan Likuiditas Memadai

28 Februari 2023

LPS: Awal 2023, Kinerja Perbankan Stabil dan Likuiditas Memadai

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kinerja perbankan tetap stabil di awal 2023.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Dua Peraturan Baru, Aturan Perbankan dan Perusahaan Pialang Asuransi

11 Januari 2023

OJK Terbitkan Dua Peraturan Baru, Aturan Perbankan dan Perusahaan Pialang Asuransi

OJK menerbitkan dua peraturan baru tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pialang Asuransi.

Baca Selengkapnya

OJK Rilis Aturan Baru Batas Maksimum Kredit BPR dan BPRS, Berapa ?

9 Desember 2022

OJK Rilis Aturan Baru Batas Maksimum Kredit BPR dan BPRS, Berapa ?

OJK menerbitkan aturan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit BPR dan BPR Syariah

Baca Selengkapnya

Puluhan Bank Terancam Downgrade Jadi BPR, Mengenal Istilah Kurang Modal di Perbankan

13 September 2022

Puluhan Bank Terancam Downgrade Jadi BPR, Mengenal Istilah Kurang Modal di Perbankan

Terhitung maksimal hingga Desember 2022 mendatang, puluhan bank terancam mengalami downgrade jadi BPR tersebab aturan dari OJK. Apa itu kurang modal?

Baca Selengkapnya

Downgrade 24 Bank Jadi BPR karena Kurang Modal, OJK: Belum Final, Masih Dibicarakan

6 September 2022

Downgrade 24 Bank Jadi BPR karena Kurang Modal, OJK: Belum Final, Masih Dibicarakan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan ketentuan pemenuhan modal Rp3 triliun tidak akan berubah.

Baca Selengkapnya

Sebut Digitalisasi Sejak 2015, Perbanas: Kecepatan Adopsi Meledak karena Pandemi

14 Februari 2022

Sebut Digitalisasi Sejak 2015, Perbanas: Kecepatan Adopsi Meledak karena Pandemi

Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pandemi COVID-19 membawa dampak terhadap meledaknya kecepatan adopsi teknologi digital

Baca Selengkapnya

Pemerintah Meminta DPR Setujui Perpu Akses Keuangan  

18 Juli 2017

Pemerintah Meminta DPR Setujui Perpu Akses Keuangan  

Persetujuan Perpu Akses Informasi diperlukan untuk memenuhi
persyaratan penerapan automatic exchange of information (AEoI) pada September 2018.

Baca Selengkapnya

Transfer Antar Bank Semakin Murah dengan National Payment Gateway

7 Juli 2017

Transfer Antar Bank Semakin Murah dengan National Payment Gateway

Dalam National Payment Gateway, biaya transaksi tarik tunai maupun transfer antar
bank ke depan dapat lebih rendah daripada saat ini.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Sri Mulyani Intip Rekening Bank Bikin Resah Pengusaha

7 Juni 2017

Kebijakan Sri Mulyani Intip Rekening Bank Bikin Resah Pengusaha

Asosiasi pengusaha UKM khawatir dengan kebijakan Sri Mulyani mengintip rekening bank Rp 200 juta.

Baca Selengkapnya