Pengusaha Gerah Harga Gas Mendadak Naik  

Reporter

Editor

Minggu, 28 Maret 2010 06:37 WIB

TEMPO/Adri Irianto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para pengusaha terkejut atas rencana mendadak PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menaikkan harga gas untuk industri sebesar 15 persen mulai 1 April ini. Mereka juga kaget atas pengenaan tarif surcharge sebesar 200 persen jika konsumsi gas melebihi kontrak. "Pekan lalu kami hanya membahas mengenai kuota gas untuk industri. Tidak ada pembahasan soal kenaikan harga dan surcharge,” kata Adhi Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), kepada Tempo kemarin.

Menurut Adhi, pemberitahuan kenaikan harga gas itu disampaikan oleh PGN secara tertulis. Gapmmi menerima surat pemberitahuan itu pada Jumat lalu (26 Maret).

Adhi kemudian menjelaskan perincian kenaikan harga gas itu berdasarkan surat pemberitahuan PGN. Untuk golongan K-1, naik dari US$ 3,8 per MMBTU (juta British thermal unit) menjadi US$ 4,1 per MMBTU. Lalu, biaya angkut gas naik dari Rp 650 per meter kubik menjadi Rp 770 per meter kubik. Untuk golongan K-2, harga gas naik menjadi US$ 4,1 per MMBTU, dan biaya angkut gas naik menjadi Rp 850 per meter kubik.

Adhi memastikan tidak akan meneken kontrak pembelian gas yang diajukan PGN hingga pembahasan soal kenaikan harga gas itu selesai. “Hari Senin (29 Maret) akan ada pembahasan lagi dengan Perusahaan Gas Negara. Mudah-mudahan ada penyelesaiannya,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Industri Keramik Indonesia Achmad Wijaya mengaku telah menerima informasi tentang kenaikan harga gas. Dia juga menegaskan tidak akan meneken kontrak kenaikan harga gas--meski PGN mengancam akan memutus pasokan gasnya. "Menteri Perindustrian juga mengatakan tidak boleh tanda tangan sebelum ada kesepakatan," kata Achmad kepada Tempo kemarin.

Menurut Achmad, Menteri Hidayat akan mempertemukan industri pengguna gas dengan PGN pada pekan depan untuk membahas kenaikan harga gas.

Achmad kemudian mempertanyakan alasan PGN menyatakan kekurangan alokasi gas untuk industri . "Kalau dikatakan tidak ada gas, mengapa begitu harga dinaikkan kemudian tersedia gas?" ujarnya. Sebelumnya, PGN juga mentargetkan akan ada 800 pelanggan baru. "Kenapa harus targetkan pelanggan baru jika kebutuhan industri belum bisa terpenuhi?"

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengklarifikasi, dia tidak memberikan instruksi kepada para pengusaha untuk tidak menandatangani kontrak dengan PGN. “Saya bilang akan coba bantu dengan kontak direksi PGN,” ujarnya kepada Tempo kemarin.

Namun Hidayat membenarkan akan merundingkan terlebih dulu soal ketentuan baru dari PGN itu sebelum para pengusaha menandatangani kontrak. “Misalnya tentang kenaikan harga, pengusaha harus deposit dulu untuk dua bulan,” katanya.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, kemungkinan besar kalangan industri akan mengurangi produksinya akibat krisis gas. "Karena pasokan gas juga akan dikurangi sebesar 20 persen," ujarnya kemarin.

Pada gilirannya, kondisi ini juga akan memaksa pengusaha mengurangi tenaga kerja. "Masuk akal, kan, untuk apa mempekerjakan orang kalau produksi tidak maksimal," ia menjelaskan.

EKA UTAMI | PINGIT ARIA | MARIA HASUGIAN

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya