Pemerintah Korea Selatan Janjikan Pinjaman Lunak

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 11:03 WIB

TEMPO Interaktif, Seoul - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, pemerintah Korea Selatan menjanjikan pinjaman lunak untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. “Dari sekitar US$ 370 juta yang dijanjikan, baru US$ 82 juta saja yang direalisasikan,” kata Bambang usai memimpin pertemuan kelompok kerja di bidang infrastruktur di Seoul, Korea Selatan, Kamis (25/3) malam waktu setempat.

Pertemuan selama dua hari ini diharapkan segera berlanjut ke realisasi kerja sama antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara swasta dengan swasta. Pemerintah Korea Selatan, melalui Global Infrastructure Fund, misalnya bisa ikut mengucurkan dana kepada Sarana Multi Infrastruktur.

“Atau ikut mendanai beberapa proyek pembangunan jalur kereta api di Sumatera maupun rencana untuk mengembangkan jalur kereta api di Jakarta dan sekitar,” ujar Bambang, yang saat ini juga masih menjabat sebagai Deputi Menteri Koordinator Perekonomian bidang infrastruktur.

Gugus tugas kelompok kerja kedua negara kembali melakukan pertemuan selama dua hari, mulai 25 Maret hingga 26 Maret, di Seoul untuk membahas detail proyek kerja sama yang segera bisa direalisasikan.

Dalam pertemuan para pejabat kedua negara di bidang infrastruktur dan transportasi, pihak Korea Selatan dipimpin oleh Direktur Jenderal Kebijakan Konstruksi Kementerian Pertanahan, Transportasi, dan Kelautan, Doh Tae-Ho, serta Deputi Menteri Pertanahan, Transportasi, dan Kelautan, Kim Jung-han.

Selain para pejabat pemerintahan, Korea Selatan juga menghadirkan direksi perusahaan milik pemerintah seperti Korea Expressway Corporation, perusahaan air minum Korean Water (Kwater), serta Bank Exim Korea. Sedangkan dari swasta hadir perwakilan dari Ssangyong Construction Co. Ltd dan Doosan Construction Co. Ltd, serta Asosiasi Konstruksi Internasional.

Di sektor ini Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang. Ia didampingi oleh antara lain Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan Tunjung Inderawan, serta Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur, Emma Sri Martini.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Tempo itu terungkap bahwa pemerintah, perusahaan milik negara, maupun swasta Korea Selatan sangat berminat menanamkan investasi terutama di proyek-proyek pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan tol di Jawa, jembatan di Bali, maupun jalur kereta api di Sumatera.

GRACE S GANDHI (Laporan dari Seoul)

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

1 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

19 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

20 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

20 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

28 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

7 Maret 2024

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya