TEMPO Interaktif, Jakarta:Pertamina Unit Pemasaran (UPNS) III, menggelar operasi pasar minyak tanah di Cileungsi, Bogor, Sabtu (5/1), menyusul kelangkaan minyak tanah di wilayah itu. Dalam operasi pasar tersebut Pertamina UPN III mengerahkan lima mobil tangki minyak tanah yang masing-masing berkapasitas masing-masing 15 ribu liter. Kelima mobil tangki tersebut disebar di tiga desa. Tiga tangki di Desa Cileungsi Kidul, satu mobil tangki masing-masing di Desa Wanaherang dan Desa Dayeuh. Pada operasi pasar ini, minyak tanah dijual seharga Rp 510 per liter, di bawah harga jual resmi minyak tanah, yaitu Rp 525 per liter. Menurut Priyadi, Wakil Satgas BBM Pertamina UPN III, operasi pasar ini dilakukan selain untuk memenuhi permintaan Pemda setempat, juga untuk mengganjal para spekulan minyak tanah. “Permintaan masyarakat atas minyak tanah sebenarnya normal, tapi kok bisa langka. Ini kan aneh,” kata Priyadi kepada Tempo News Room. Di kantor Desa Cileungsi Kidul tempat operasi pasar berlangsung, tampak para warga setempat berbondong-bondong antri untuk mendapatkan minyak tanah. Menurut Kepala Desa Cileungsi Kidul, Malkan Ardi, setiap warga dibatasi hanya bisa membeli masing-masing 10 liter agar penjualan minyak merata. Karena jumlah penduduk desa sebesar 17.777 orang dengan 5.738 Kepala Keluarga (KK), masing-masing KK dibatasi hingga 10 liter. Meski harus rela mengantri, kegembiraan tampak menghias wajah warga desa. Menurut pengakuan Euis, warga setempat, harga minyak sudah mencapai Rp 1.000 – Rp 1.200 per liter. “Itu juga kalau lagi ada, dua tiga hari lalu mah malah nggak ada,” tuturnya. Pernyataan senada disampaikan oleh ibu Nunung. Menurutnya, setelah sempat hilang selama tiga hari, baru hari ini tersedia minyak tanah di warung-warung. Namun dengan harga jual berkisar Rp 1.000-Rp 1.100 per liter. “Saya senang ada bantuan minyak ini, kayak zaman PKI waktu saya ngantri beras,” ujarnya polos. Malkan menjelaskan, pada dua sampai tiga hari lalu memang terjadi kelangkaan minyak tanah di wilayah Cileungsi. “Saya atas nama warga Desa Cileungsi Kidul mengucapkan terima kasih kepada Pertamina.” Untuk menertibkan jalannya operasi pasar, Malkan mengerahkan seluruh aparat desa dibantu anggota pertahanan sipil dan Badan Perwakilan Desa (BPD). Menurut Malkan, rencananya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, akan meninjau operasi pasar di wilayah Cileungsi Kidul ini. Namun sejak dibuka sekitar pukul 12.00 tadi, Menteri belum belum juga hadir. “Saya masih menunggu Pak Menteri dan pejabat lainnya,” ujarnya. (Dicki Subhan)