Padi dan Bawang Terancam Layu Akibat Cuaca Tak Menentu  

Reporter

Editor

Selasa, 16 Maret 2010 12:06 WIB

Tiga petani menanam bibit padi di Depok, Jawa Barat, Minggu (08/11). Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi padi pada tahun 2009 akan mencapai 62,56 juta ton, naik 2,24 juta ton dibandingkan produksi padi tahun 2008. TEMPO/Ayu Ambong
TEMPO Interaktif, Bantul - Cuaca ekstrem yang terjadi di Yogyakarta, kalau hujan sangat deras dan panas sangat menyengat, mengakibatkan kerusakan tanaman hotikultura seperti bawang merah, terong, dan bermacam tanaman cabai.

"Tanaman holtikultura mudah layu karena kalau panas sangat menyengat tapi jika hujan sangat deras," kata Lasiyo, Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/3).

Tanaman padi dengan usia tanam hampir panen banyak yang layu di beberapa daerah, namun tidak seluruhnya. Sebab saat ini sebagian padi ada yang sudah dipanen, sebagian lain ada yang baru memasuki musim tanam.

Para petani bawang merah, kata Lasiyo, saat ini sedang memanen, adapun sebagian sudah mulai menanam benih bawang merah. Jika umur tanaman baru satu minggu tidak banyak terpengaruh oleh cuaca ekstrem. "Jika umur tanaman bawang 1 bulan maka tanaman akan layu dan mati akibat cuaca yang tidak menentu," kata dia.

Luas lahan padi di Kabupaten Bantul sekitar 16 ribu hektare. Luas lahan bawang merah sekitar 500 hektare di Kecamatan Kretek, Kecamatan Pundong, dan Kecamatan Srandakan. Sedangkan lahan lainnya digunakan untuk tanaman holtikultura selain bawang merah.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Kehutann Kabupaten Bantul Edy Suharyanto, akibat cuaca yang tidak menentu, pola tanam para petani menjadi kacau. "Petani menjadi kawatir dan ragu ketika akan memulai tanam. Cuaca akan sangat menentukan bagi komoditas yang peka kekurangan air dan kelebihan air," ujar dia.

Di Kabupaten Bantul bawang merah saat ini baru saja masuk musim tanam dan tembakau yang masa tanamnya pada April nanti, sangat terpengaruh oleh cuaca. Kedua jenis tanaman tersebut bisa lanas dan mati jika kebanyakan air."Jika cuaca berupa langka hujan, berbagai tanaman yang banyak membutuhkan air bisa menurun produktivitasnya," tutur Edy.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.

Baca Selengkapnya

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.

Baca Selengkapnya

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.

Baca Selengkapnya

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.

Baca Selengkapnya

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

11 Mei 2017

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

14 Januari 2017

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.

Baca Selengkapnya

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

12 Januari 2017

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.

Baca Selengkapnya