Beras Miskin Rusak Lantaran Lama Disimpan Bulog

Reporter

Editor

Kamis, 11 Maret 2010 15:14 WIB

Beras masyarakat miskin (raskin) di Kampung Muara Baru, Kel. Penjaringan, Jakut, Selasa (14/4). Raskin sebanyak 3250 karung tersebut akan disalurkan ke 48 RT di wilayahnya dengan membayar tebusan Rp 1600/kg. Tempo/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Humas Perum Bulog Basirun menyatakan, terjadinya kasus beras miskin (raskin) yang rusak di beberapa daerah disebabkan adanya ramalan Elnino pada akhir 2009 hingga awal 2010. "Tahun lalu ada ramalan terjadi badai Elnino yang bisa menyebabkan musim paceklik. Jadi kami melakukan pengadaan beras besar-besaran," ujarnya ketika ditemui Tempo di Jakarta, Kamis (11/3) siang.

Basirun menyatakan, tahun lalu pengadaan beras oleh Bulog mencapai 3,6 juta ton. Itu jumlah pengadaan terbesar sepanjang sejarah. Namun, beras yang diserap oleh Bulog ini kemudian tidak habis. Sampai akhir tahun masih tersisa 1,7 juta ton. Beras sisa inilah yang kemudian menimbulkan masalah. "Kami bersyukur Elnino tidak terjadi, tapi ternyata timbul masalah lain juga," ujarnya.

Basirun menyatakan, setiap tiga bulan sekali ada perawatan beras di gudang-gudang Bulog. Selain itu, Bulog juga menerapkan sistem first in first out (fifo). "Jadi beras yang masuk dulu akan keluar dulu," kata Basirun. Namun kerusakan karena terlalu lama disimpan, rupanya tak bisa dihindari. "Bagaimanapun, kami mengakui itu kesalahan kami," ujar Basirun.

Untuk itu, Basirun menyatakan Bulog sudah melakukan langkah perbaikan. Di antaranya dengan memerintahkan semua Divisi Regional dan Subdivisi Regional untuk melakukan pemeriksaan lapangan ke gudang-gudang. Pemeriksaan ulang juga akan dilakukan saat beras dikeluarkan. "Jadi kami harap, beras rusak itu tidak sampai ke tangan orang-orang miskin," ujarnya.

Sebelumnya Basirun menyatakan, memasuki musim panen rendeng (musim hujan) ini pengadaan beras oleh Perum Bulog belum optimal. Target pengadaan sampai Maret seharusnya sudah mencapai 414.809 ton, namun realisasinya baru 17.005 ton, atau hanya 4,10 persen dari target. Kondisi itu terjadi akibat terlambatnya musim tanam. "Musim tanam lalu terlambat sekitar dua bulan, jadi panen juga terlambat," ujarnya.

Basirun menyatakan, masa panen baru akan memasuki puncaknya pada April sampai Juni. Pihaknya baru akan mengoptimalkan pengadaan pada puncak panen itu saat harga juga sudah turun. Sekarang harga masih di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Saat ini harga pembelian yang berlaku adalah Rp 5.060 per kilogram, sementara harga beras jenis IR III (kualitas sedang) di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, adalah Rp 5.300 per kilogram.

PINGIT ARIA MUTIARA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

27 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

29 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

30 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya