Garuda Ngirit di Segala Bidang Jika Tarif Tak Naik Signifikan

Reporter

Editor

Rabu, 17 Februari 2010 14:40 WIB

TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Garuda Indonesia akan mengefisiensi karyawan untuk mengurangi biaya operasional. Langkah itu diambil jika tarif batas hanya naik 10 persen dari harga jual tiket saat ini. "Efisiensi yang paling mungkin dari segi sumber daya manusia," kata Direktur Operasi Garuda Ari Sapari di Jakarta, Rabu (17/2).

Ia menolak disebut akan merasionalisasi atau memecat karyawan. Menurut dia, dalam sebuah perusahaan akan selalu ada seleksi alamiah. "Kalau satu pesawat bisa ditangani lima orang kenapa harus ada 10 orang," ujarnya mencontohkan. Selain karyawan, Garuda juga akan mengefisiensi penggunaan avtur dan teknologi informasi.

Efisiensi itu diperkirakan bisa menekan biaya secara signifikan. Namun ia memastikan efisiensi tidak akan mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kendati demikian Ari yakin keputusan pemerintah soal tarif batas atas belum final. Pemerintah masih akan menghitung ulang kenaikan tarif batas atas itu.

Serupa dengan Garuda, maskapai berlayanan maksimum Sriwijaya Air juga tidak akan menekan biaya yang berkaitan dengan pelayanan. Juru bicara Sriwijaya Ruth Hanna Simatupang mengatakan perusahaan akan menekan biaya di bidang administrasi.

"Kalau pun dipaksakan berarti ada pos di administrasi yang dikurangi," katanya. Dalam hitungan Sriwijaya, tarif batas atas untuk maskapai berlayanan penuh seharusnya naik 25 persen dari harga tiket saat ini. Sebab, maskapai harus meningkatkan pelayanan dan menambah personel pesawat.

Pemerintah segera mengesahkan revisi Keputusan Menteri Nomor 9 Tahun 2002 tentang Tarif Pesawat Kelas Ekonomi. Dalam draf final revisi itu pemerintah memutuskan tarif batas atas sudah memasukkan komponen biaya tambahan pengganti bahan bakar (fuel surcharge). Harga tiket dengan formula baru itu rata-rata hanya berbeda 10 persen dari harga saat ini.

Tarif batas atas pun dibedakan tergantung tingkat pelayanan. Maskapai berlayanan maksimal boleh menerapkan 100 persen dari tarif batas atas. Sedangkan maskapai berlayanan menengah hanya boleh 90 persen dan pelayanan minimum (no frills) 85 persen.

Maskapai berlayanan maksimum keberatan. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (INACA) Tengku Burhanuddin sebelumnya mengatakan maskapai berlayanan maksimum menilai kenaikan itu terlalu kecil.

DESY PAKPAHAN

Berita terkait

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

21 jam lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

4 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

9 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

17 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

19 hari lalu

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.

Baca Selengkapnya

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

21 hari lalu

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

22 hari lalu

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

33 hari lalu

Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

Begini cara menghitung tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan PKWTT dan PKWT.

Baca Selengkapnya