TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad memperkenalkan strategi Revolusi Biru untuk mencapai Visi 2015 Indonesia sebagai negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia. "Ini untuk membuat rencana kerja yang me-link nasional dan daerah," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (17/2).
Inti Revolusi Biru terletak pada perubahan cara berpikir, terutama mengubah Indonesia dari negara kontinental (daratan) menjadi negari bahari (kelautan). Strategi besar ini mencakup empat hal yaitu: memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia terintegrasi, mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan, dan memperluas akses pasar domestik dan internasional.
Fadel menambahkan, ia akan memperkuat basis pengetahuan melalui kerja sama dengan lembaga penelitian Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Untuk memperluas akses pasar domestik, budaya makan ikan juga akan lebih giat dimasyarakatkan. "Selama ini negara mengimpor 700 ribu ekor sapi per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itu bisa diganti dengan ikan," ujar Fadel.