TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur Nangroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf meminta pemerintah membuka keran impor gula sebanyak 10 ribu ton untuk Aceh seiring melonjaknya harga gula hingga menembus tingkat Rp 14 ribu per kilogram.
Irwandi mengatakan, kebutuhan gula di Aceh mencapai 7 ribu ton per bulan. Pasokan gula berasal dari Medan dan sebagian Pulau Jawa. Jika diberikan izin, ia mendesak agar prosesnya dipercepat. "Jangan sampai (realisasi) sudah masuk pada musim giling," ujarnya.
Menurut Irwandi, selama ini pemerintah tidak mengizinkan Aceh mengimpor gula dengan alasan melindungi petani gula di Jawa dan Lampung. Namun, menurut dia, jika Aceh mengimpor gula, hal itu tak akan mengganggu petani dan pabrik gula di dua provinsi itu. Sebab, letak wilayah Aceh jauh dari Lampung dan Jawa.
Menanggapi permintaan itu, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar berjanji akan melihat lagi duduk masalahnya. Mahendra memperkirakan, melonjaknya harga gula di Aceh karena persoalan rantai distribusi dari satu daerah ke daerah lain. "Ini komoditas spesifik, saya harus melihat lagi (persoalannya)," kata dia.
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
16 Oktober 2023
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.