ICW Ungkap Manipulasi Penjualan Batu Bara Grup Bakrie

Reporter

Editor

Senin, 15 Februari 2010 14:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Coruption Watch (ICW) melaporkan dugaan manipulasi pelaporan penjualan tiga perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie kepada Direktorat Jenderal Pajak. ICW menduga rekayasa pelaporan yang dilakukan PT Bumi Resources Tbk., dan anak usaha sejak 2003-2008 tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar US$ 620,49 juta.

Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, Firdaus Ilyas, mengatakan dugaan manipulasi laporan penjualan terjadi PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), dan induk kedua perusahaan tersebut, yakni PT Bumi Resources Tbk (Bumi).

Hasil perhitungan ICW dengan menggunakan berbagai data primer termasuk laporan keuagan yang telah diaudit, menunjukkan laporan penjualan Bumi selama 2003-2008 lebih rendah US$ 1,06 miliar dari yang sebenarnya. Akibatnya, selama itu pula, diperkirakan kerugian negara dari kekurangan penerimaan Dana Hasil Produksi Batubara (royalti) sebesar US$ 143,18 juta.

Adapun kerugian negara dari kekurangan pembayaran pajak mencapai US$ 477,29 juta. "Kami sudah berikan seluruh dokumen kami sebagai pendukung upaya Direktorat Jenderal Pajak mengungkap kasus pajak yang mereka tangani saat ini," kata Firdaus usai melapor kepada Direktorat Intelijen dan Penyidikan, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Senin (15/2).

Firdaus didampingi Wakil Koordinator ICW, Emerson Yuntho, dan Peneliti Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, Anggita Ramadani Tampubolon. Mereka mengaku diterima langsung oleh Pelaksana Tugas Direktur Intelijen dan Penyidikan Direktorat Jenderal Pajak, Pontas Pane.

Firdaus mengatakan, kasus yang dilaporkannya tak jauh berbeda dengan kasus dugaan pidana pajak 2007 senilai sekitar Rp 2,1 triliun oleh Bumi, KPC dan Arutmin yang kini diusut penyidik pajak. Bedanya, jika dihitung sejak 2003-2008, nilai dugaan kerugian negara yang ditemukan lebih besar. "Kami menemukan banyak pelaporan yang diduga tak benar, bahkan juga terjadi pada 2008," ujarnya.

Menurut Firdaus, Direktorat Jenderal Pajak tak perlu ragu dengan upayanya menyidik kasus pajak Grup Bakrie. Pasalnya, kasus ini sebenarnya telah diendus pula oleh ICW sejak lama. "Jangan sampai terpengaruh tudingan politisasi," katanya.

Meski demikian, dia juga mendesak aparat pajak segera menuntaskan kasus pajak lainnya seperti dugaan penggelapan pajak Rp 1,4 triliun oleh Asian Agri Group. Belum lagi piutang pajak yang nilainya terus naik dari tahun ke tahun.

ICW mencatat, total tunggakan pajak pada 2009 mencapai sekitar Rp 51 triliun, naik sebesar kurang lebih Rp 6 triliun dari Rp 45 triliun pada 2008. "Terutama wajib pajak badan, karena 40 persen piutang itu dari mereka. Integritas Direktorat Jenderal Pajak diuji di sini," katanya.

Hingga berita ini dilaporkan, Tempo belum berhasil memperoleh konfirmasi dari Pontas Pane. Demikian pula dari ketiga perusahaan yang dilaporkan tersebut.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

27 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

28 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

43 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

43 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

52 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

54 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya