Tomat dan Batu Bata Sumbang Inflasi di Mataram  

Reporter

Editor

Selasa, 2 Februari 2010 12:17 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram - Selama Januari tahun ini, Kota Mataram dan Kota Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami inflasi gabungan sebesar 1,78 persen. Selain beras dan gula, tomat sayur dan batu bata menjadi penyumbang terbesar dalam kenaikan harga. Secara terpisah kota Mataram mengalami inflasi 2,09 persen dan kota Bima 0,62 persen.

Dari 20 komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi di kota Mataram lima urutan pertama adalah beras (1,1429 persen), nasi (0,2707 persen), dan tomat sayur (0,1868 persen). Adapun batu bata memberi sumbangan 0,1546 persen dan gula pasir (0,1490) persen. Sedangkan di kota Bima, setelah beras (0,7232 persen), adalah gula pasir (0,0773 persen), tomat sayur (0,0731), sepatu (0,0651 persen) dan cabe rawit (0,0570 persen).

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik NTB Soegarenda dalam penyampaian rutin Berita Resmi Statistik, Senin (1/2) sore, terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 120,40 pada Desember 2009 menjadi 122,54 pada Januari 2010. "Terjadi kenaikan indeks semua kelompok," katanya.

Penyebabnya adalah kenaikan semua indeks kelompok. Adapun rincinan penyebab inflasi adalah kelompok bahan makanan 4,68 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 2,32 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22 persen.

Sementara itu, kelompok sandang sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,11 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

Dari lima kota di Bali dan Nusa Tenggara yang menghitung indeks harga konsumen, semuanya mengalami inflasi. Maumere di Nusa Tenggara Timur (NTT) tertinggi sebesar 3,56 persen, Kupang (NTT) 3,08 persen, Mataram (NTB) 2,09 persen, Denpasar (Bali) 0,95 persen, dan Bima (NTB) 0,062 persen.

Adapun perkembangan nilai tukar (daya beli dibanding pendapatannya) petani NTB menurut subsektor padi dan palawija tercatat 91,83, hortikultura (95,07), tanaman perkebunan rakyat (93,32), peternakan (117,49), dan nelayan (95,61).

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

57 hari lalu

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya