Telkom Incar Rp 470 Miliar per Tahun dari Satelit Ketiga
Jumat, 22 Januari 2010 14:02 WIB
Nilai investasi satelit tersebut berkisar US$ 200 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Telkom telah meneken kontrak proyek satelit dengan Reshetnev ISS Rusia pada 2 Maret 2009. Kontrak itu mencakup pembuatan satelit, jasa peluncuran, penyediaan perangkat pengendali satelit, serta pelatihan dan magang.
Rinaldi mengatakan saat ini dua satelit Telkom sudah terpakai penuh. Telkom lantas memesan satelit ketiga agar memenuhi kebutuhan transponder untuk pengembangan layanan bisnis satelit.
Sebelumnya, Telkom berencana mengakuisisi setidaknya tiga perusahaan pada tahun ini. Perusahaan sudah mengalokasikan dana lebih dari Rp 1 triliun untuk rencana akuisisi itu. Tahun ini Telkom menganggarkan belanja modal US$ 2 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun.
"Ada satu perusahaan yang sudah deal tapi belum bisa saya sebutkan namanya," ujar Rinaldi. Ia mengungkapkan perusahaan itu bergerak di bidang penyedia konten. Penandatanganan conditional sale and purchase agreement akan dilakukan hari ini.
Nilai akusisi 75 persen saham perusahaan lokal itu berkisar Rp 100-150 miliar. Akuisisi tersebut bisa mendorong pertumbuhan pelanggan. Pengguna layanan konten perusahaan leat merah itu sudah mencapai lebih dari satu juta orang.
Telkom juga tengah membidik dua perusahaan lain yang bergerak di bidang edutainment dan data. Hal itu sejalan dengan konsep telekomukasi, informasi, media, dan edutainment, disingkat TIME, yang dikembangkan perseroan. "Setiap akuisisi kami selalu ingin menjadi pemilik mayoritas," katanya. Namun ia enggan menyebutkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.
Dia menambahkan laba perusahaan tahun ini masih akan bertumbuh. Pendapatan perseroan juga diperkirakan akan bertumbuh satu digit. Dia mengatakan layanan Flexi dan data memang bertumbuh hingga dua digit. Namun layanan telepon kabel merosot. "Sehingga totalnya tetap satu digit," katanya.
DESY PAKPAHAN