Pemerintah Perlu Ubah Paradigma Privatisasi

Reporter

Editor

Selasa, 14 Oktober 2003 15:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah perlu secepatnya mengurangi penguasaan atas sejumlah aset negara, jika ingin sukses melakukan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karenanya, Pemerintah harus segera merubah paradigmanya jika ingin sukses melaksanakan privatisasi pada tahun depan, ujar Sri Adiningsih, dosen FE-UGM Yogyakarta, Minggu (9/12) pagi.

Kepada Tempo News Room, pengamat ekonomi ini mengatakan paradigma yang dimaksud terkait dengan kepentingan stake holder dan pendekatan pemerintah terhadap BUMN. Selama ini, dia melihat, pemerintah kurang mempertimbangkan hak-hak stake holder dari BUMN. Akibatnya, program privatisasi pemerintah terhambat.

Contohnya adalah kasus pemisahan saham (spin off) PT Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa, yang marak belakangan ini. Pemerintah seharusnya bisa melihat, privatiasi itu bisa berdampak baik atau tidak bagi daerah yang sekaligus stake holder. Kalau privatisasi dilakukan tapi tidak memberikan keuntungan bagi mereka, saya rasa wajar mereka menentang hal itu, Sri Adiningsih menjelaskan.

Bekas anggota ombudsman Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) ini merasa pemerintah terlalu menonjolkan pendekatan kekuasaan pusat dalam hal privatisasi. Itu sudah tidak bisa diterapkan lagi. Apalagi BUMN yang terletak di daerah kalau mau dieksploitir tentunya harus memperhatikan aspirasi rakyat daerah, tuturnya. Jika pemerintah tak merubah paradigma lama tersebut, jangan harap target privatisasi Rp 6,5 triliun pada 2002 dapat tercapai.

Privatisasi yang gagal, kinerja BUMN tidak maksimal, dan ancaman kondisi ekonomi global melemah, merupakan tantangan serius yang harus dihadapi pemerintah. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah harus mempersiapkan rencana privatisasi dengan lebih matang pada 2002. Kalau tanpa persiapan, bisa seperti PT Semen Gresik lagi. Tidak optimal, dan berimbas pada defisit anggaran yang tidak tertutupi, keluhnya.

Doktor ekonomi itu sepakat dengan James Castle, Ketua Kadin AS untuk Indonesia, yang mengatakan kasus spin off PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, merupakan pukulan berat bagi pemerintah maupun investor Asing. Adiningsih berpendapat, kegagalan put option PT Semen Gresik secara utuh akibat pemisahan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa membuka borok Indonesia di mata internasional. Masalah yang tampak adalah tak terkendalinya ekonomi makro dan penerapan otonomi daerah yang belum jelas. Frontnya banyak sekali,katanya. (Sri Wahyuni)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

2 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi semangat pemain Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak pada memperebutkan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

3 menit lalu

Satgas Judi Online akan Fokus Menindak Bandar

Satgas pemberantasan judi online akan fokus menangani para bandar. Pemerintah masih menyusun formula kerja satgas.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

9 menit lalu

Rekap Hasil Liga Europa Leg Pertama Semifinal: AS Roma vs Bayer Leverkusen 0-2, Marseille vs Atalanta 1-1

Bayer Leverkusen mengalahkan AS Roma dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa. Marseille vs Atalanta Imbang.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

12 menit lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

17 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Irak, Shin Tae-yong Nilai Timnya Layak Dapat Pujian atas Hasil di Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, menilai para pemainnya pantas mendapatkan pujian atas hasil selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

18 menit lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Chelsea Kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam Laga Tunda

36 menit lalu

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Chelsea Kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam Laga Tunda

Chelsea mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0 dalam laga tunda Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Lee Joo Bin 16 Tahun Berkarier, Beli Barang Mewah Setelah Main di Queen of Tears

1 jam lalu

Lee Joo Bin 16 Tahun Berkarier, Beli Barang Mewah Setelah Main di Queen of Tears

Lee Joo Bin mengenang perjalanan kariernya hingga harapan untuk karya berikutnya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya