Adapun nilai ekspor 2009 lalu turun 6 persen menjadi US$ 1,75 milyar dari sebelumnya US$ 1,86 milyar. "Penurunan ini karena resesi global," katanya. Saat ini industri sepatu Indonesia masuk tiga besar pengekspor sepatu bersama Vietnam dan cina.
Eddy meminta pemerintah untuk segera merenegosiasikan 228 pos tarif yang sudah diajukan Menteri Perindustrian. "Ya, kita minta penundaan," katanya. Namun sayangnya, hinggi kini pengusaha belum memperoleh kepastian soal renegosiasi tersebut.
Sektor alas kaki memiliki lima pos tarif yang dimodifikasi, yaitu sepatu plastik, sepatu eva, sepatu karet, sepatu kulit, sepatu kerja. Sedikitnya pos tarif yang dimodifikasi, menurut Eddy, karena sektor alas kaki banyak terdapat di sensitif list yang baru berlaku pada 2018.
Menurut Eddy pemerintah harus kembali menggalakkan gerakan cinta produk dalam negeri. Dia mengatakan, pihaknya kini sedang mencari cara promosi yang lain setelah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersedia singkatan namanya JK dijadikan merek.
IQBAL MUHTAROM