Cadangan Devisa Indonesia Naik sebesar US$ 801 juta
Reporter
Editor
Senin, 25 Agustus 2003 11:27 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pada Minggu keempat Desember 2002 ini cadangan devisa Indonesia meningkat US $ 801 juta menjadi US$ 31,57 miliar. Hal itu disampaikan oleh Deputi Kepala Biro Komunikasi Bank Indonesia, Dewi Normawati dalam siaran pers, Jumat (3/1). Peningkatan ini terutama berasal dari penerimaan hasil privatisasi dan migas. Sedangkan rekening pemerintah bersih di Bank Indonesia naik sebesar Rp 4,27 triliun menjadi Rp 168,52 triliun. Kenaikan ini terutama berasal dari penerimaan hasil privatisasi, pajak dan hasil migas. Kredit Likuditas Bank Indonesia memberikan pengaruh ekspansi sebesar Rp 96,00 miliar yang terutama disebabkan oleh pencairan sisa komitmen kredit program yang masih tersedia. Operasi Pasar Terbuka secara netto mengalami ekspansi sebesar Rp 2,67 triliun. Dengan perkembangan semua ini, aset domestik bersih atau net domestic asset minggu ini memberikan pengaruh kontraksi sebesar Rp 722 miliar, sehingga mencapai negatif Rp 13,56 triliun. Sementara itu, posisi uang primer per 31 Desember 2002 tercatat sebesar Rp 138,25 triliun. Atau, naik sebesar Rp 4,01 triliun dari minggu sebelumnya. Peningkatan tersebut bersifat musiman setiap akhir bulan, yaitu untuk pembayaran gaji pegawai serta persiapan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2003. Sementara itu, Gubernur BI, Syahril Sabirin mengatakan pihaknya tidak akan mengurangi uang beredar sebagai buntut akan tinggi inflasi pada bulan ini. Pasalnya, uang yang beredar masih jauh dibawah target bank sentral. Untuk sementara ini tetap akan segitu uang yang beredar, tandas dia usai shalat Jumat di Masjid BI Jakarta, Jumat (3/1). ( SS Kurniawan Tempo News Room )
Berita terkait
Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina
2 menit lalu
Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina
Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel