Pengusaha Usulkan Harga Rumah Susun per Zona

Reporter

Editor

Senin, 14 Desember 2009 22:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah usulan kenaikan harga ditolak, Real Estate Indonesia (REI) lalu mengusulkan penerapan zonasi harga rumah sederhana sehat dan rumah susun sederhana milik (rusunami) agar pasokan tetap terjaga.

Zonasi adalah pemberian batas harga yang berbeda untuk tiap wilayah sesuai dengan tingkat harga di daerah tersebut. "Zonasi itu misalnya kalau harga semen di Jakarta dan di Jayapura kan tidak sama. Harga semen di Halmahera dan di Semarang tidak sama," kata Ketua Umum REI Teguh Satria di sela acara diskusi "Indonesia Economy Outlook 2010" kemarin.

Perbedaan harga material terjadi karena biaya transportasi yang berbeda di daerah-daerah. Hal ini berdampak pada perbedaan biaya dalam membangun satu unit rumah.

Menurut Teguh, tidak perlu terlalu banyak zona, tetapi cukup tiga atau empat dan maksimal lima zona. Lantas ditetapkan berapa harga rumah di masing-masing zona. Model zonasi seperti ini mirip model yang dikembangkan PT Cipta Karya dengan menetapkan indeks harga untuk setiap kabupaten kota, sehingga harga di tiap wilayah tersebut sudah ditetapkan sebagai patokan.

Menurut Teguh, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa telah menyetujui usulan zonasi harga rumah sederhana tersebut. "Menteri tampaknya setuju karena beliau juga mengerti kalau harga memang berbeda," katanya.

Sebelumnya, REI meminta kepada menteri agar harga rusunami dinaikkan dari Rp 144 juta per unit menjadi Rp 180 juta per unit. Sedangkan rumah susun sederhana dinaikkan menjadi Rp 70 juta per unit. Namun, Suharso menjanjikan akan mengubah pola pemberian subsidi, sehingga harga rusunami maupun rumah sehat sederhana tidak perlu dinaikkan.

Perihal subsidi, Suharso mengatakan pemerintah tidak mungkin terus bergantung pada subsidi guna membangun perumahan murah untuk rakyat. "Enggak mungkin kita subsidi terus. Kalau terus subsidi justru ini akan jadi persoalan baru," katanya dalam acara diskusi "Indonesia Economy Outlook 2010" di Jakarta kemarin.

Supaya tidak terus bergantung pada subsidi, ia mengatakan, cost of fund atau biaya pendanaan harus bisa ditekan, seperti pembayaran bunga untuk kredit konstruksi, retribusi, dan perizinan. "Masalahnya di cost of fund," kata Suharso.

Tingginya cost of fund didorong oleh suku bunga yang masih tinggi ketimbang Vietnam. "Kalau mau compete kita harus turunkan suku bunga," katanya. Sebab, semua pengeluaran ini menghasilkan ekonomi biaya tinggi yang mengakibatkan harga perumahan tak bisa murah.
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas) Sigit Pramono sependapat dengan Suharso. Menurut da, memberikan subsidi bukanlah solusi permanen untuk masalah jangka panjang. "Memang kita semua berharap ada subsidi, tetapi kita juga perlu menekan mekanisme cost of fund," ujarnya tanpa memastikan kesediaan bank menurunkan suka bunga kredit.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

8 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya