Pemerintah Tanggung Beban Bunga yang Kian Berat

Reporter

Editor

Rabu, 2 Desember 2009 22:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengakui beban bunga utang yang harus ditanggung pemerintah meningkat sekitar 130 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Pada 2000, bunga utang yang dibebankan anggaran sebesar Rp 50,07 triliun, sedangkan tahun depan pemerintah harus menyiapkan dana Rp 115,6 triliun untuk keperluan itu.

Namun, dia menilai hal ini wajar karena beban bunga utang akan selalu naik setiap tahun mengikuti jumlah penerbitan Surat Utang Negara yang terus ditambah. Penerbitan surat utang itu dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan pembiayaan defisit dan belanja anggaran yang semakin ekspansif.

Dia mencontohkan, kebutuhan defisit tahun ini awalnya hanya dipatok 1 persen. Tapi, setelah pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui program stimulus, defisit ditingkatkan hingga 2,4 persen. Pemerintah pun harus mencari sumber pembiayaan tambahan untuk menutup lonjakan defisit.

"Belum lagi kenaikan utang jatuh tempo untuk refinancing. Kebutuhan untuk refinancing utang juga meningkat," kata Rahmat di Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu (2/12).

Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang menunjukkan, beban bunga utang tahun ini dianggarkan Rp 109,59 triliun, naik 24 persen dari anggaran tahun lalu yang hanya mencapai Rp 88,43 triliun. Hingga Oktober 2009, outstanding utang pemerintah dari pinjaman dan penerbitan surat berharga negara mencapai Rp 1.602,2 triliun.

Meski beban bunga meningkat, Rahmat menekankan, pengelolaan utang negara semakin efisien untuk membiayai pembangunan. Buktinya, produk domestik bruto (PDB) makin tinggi. "Sehingga rasio utangnya terhadap PDB juga turun," ujarnya.

Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Azis menilai pengelolaan utang tidak transparan karena utang yang dimunculkan dalam usulan anggaran pendapatan dan belanja negara adalah nominal utang. "Tidak pernah ada kejelasan term and conditions-nya," katanya.

Akibatnya, kata dia, pemerintah pun tak bisa menjelaskan apakah penambahan utang itu bersifat produktif atau justru menambah jerat utang baru.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

25 hari lalu

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

53 hari lalu

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

Jubir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, yakin utang pemerintah mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024 masih tergolong aman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

56 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

57 hari lalu

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

NASA dalam foto satelitnya menyoroti deforestasi yang terjadi di IKN.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

58 hari lalu

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

Utang pemerintah di era Jokowi menembus rekor tertinggi, mencapai Rp 8.253,09 triliun per Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

58 hari lalu

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

58 hari lalu

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

58 hari lalu

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 29 Februari 2024 dimulai dari sumber pos anggaran untuk membiayai program makan siang gratis pada 2025.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Naik jadi Rp 8.253 Triliun, Ekonom: Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta

59 hari lalu

Utang Pemerintah Naik jadi Rp 8.253 Triliun, Ekonom: Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta

Ekonom Celios Bhima Yudhistira memperkirakan beban utang yang ditanggung warga, dari utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024

Baca Selengkapnya