Pemerintah Segera Keluarkan Cetak Biru Privatisasi BUMN
Reporter
Editor
Senin, 21 Juli 2003 09:45 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah segera mengeluarkan cetak biru privatisasi BUMN. Menneg Pemberdayaan BUMN, Laksamana Sukardi, Rabu (30/1), mengatakan, “Saya berharap dalam waktu dekat itu cetak biru itu sudah selesai digodok dan akan kita komunikasikan.” Dalam cetak biru tersebut, menurut Laksamana, pemerintah akan terlebih dulu mengelompokkan BUMN berdasarkan industri masing-masing. Pengelompokan terdiri dari BUMN untuk mengelola sektor industri kompetitif, BUMN yang menyediakan jasa bagi publik, dan BUMN yang mengelola sumber daya alam. Menneg BUMN ini menuturkan, bagi BUMN yang mengelola sektor industri yang kompetitif, seperti perhotelan, farmasi dan telekomunikasi, pemerintah akan mengupayakan percepatan privatisasi. Sedangkan bagi perusahaan yang berfungsi menyediakan pelayanan bagi masyarakat, atau berstatus PSO (Public Service Obligation), pemerintah hanya akan melakukan efisiensi, imbuhnya lagi. Sementara itu, tambah salah satu fungsionaris PDI-P ini, pemerintah juga akan menjadikan BUMN yang bergerak di sektor industri sumber daya alam sebagai perusahaan terbuka di bursa saham Jakarta. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mewujudkan good corporate governance, transparansi dan efisiensi. Menneg berjanji pihaknya akan segera mengumumkan nama-nama BUMN yang akan diprivatisasi itu. Saat disinggung, PT Semen Gresik juga termasuk salah satu BUMN yang akan diprivatisasi dengan memastikan penjualannya pada Cemex, Laksamana tidak bersedia menjawab. “Saya sudah katakan, kami akan mengeluarkan blueprint-nya. Harap bersabar,” kelitnya. Apakah Danareksa juga termasuk akan diprivatisasi? “Saya kira kalau kondisi keuangannya sehat, kita akan lakukan privatisasi,” katanya. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)
Berita terkait
Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan
50 detik lalu
Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.