Hutang Tahun Anggaran 2004 Meningkat

Reporter

Editor

Kamis, 9 Oktober 2003 09:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Financial gap akibat putus dengan IMF adalah pendorong meningkatnya hutang tahun anggaran 2004.

Indonesia makin tergantung dari utang luar negeri. Tahun 2004 mendatang, jumlah pinjaman luar negeri Indonesia diperkirakan kian membumbung karena beberapa proyek akan disetujui pada tahun tersebut. Kenaikan itu terjadi karena pemerintah perlu menutup financial gap akibat berakhirnya bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) akhir tahun 2003.

Demikian salah satu isi dari Dokumen Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) Tahun 2004 yang diperoleh Tempo News Room. Dokumen yang merupakan Repeta tarakhir dari Program Pembangunan Nasional (Propenas) 200-2004 ini juga telah disetujui oleh Panitia Anggaran, Selasa (17/6) pekan lalu. Menurut dokumen ini, posisi pinjaman luar negeri pemerintah pada Desember 2002 sebesar US$ 74,1 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu US$ 69,4 miliar. Peningkatan jumlah utang tahun lalu disebabkan sejumlah proyek yang diajukan tahun 2001 baru disepakati setahun kemudian, sehingga semua proyek dimasukkan ke dalam anggaran berikutnya (carry over). Tetapi Repeta tersebut tidak memuat penjelasan mengenai posisi hutang Indonesia tahun ini dan berapa besarnya hutang Indonesia tahun depan.

Menurut Repeta 2004, ada sembilan kegiatan pokok program pengelolaan utang pemerintah, baik luar maupun dalam negeri. Pertama, melanjutkan upaya untuk meningkatkan kinerja pemanfaatan utang luar negeri pemerintah, termasuk upaya pencepatan pinjaman proyek dan program melalui peningkatan kualitas kebijakan.

Selain itu pemerintah perlu meningkatkan kualitas komunikasi interdep dan negoisasi dengan lenders atau peminjam, transparansi penggunaan pinjaman, serta menyusun sistem penetapan skala prioritas terhadap proyek-proyek yang layak dan pantas dibiayai dengan pinjaman luar negeri. Kedua, menetapkan racangan undang-undang pinjaman dan hibah luar negeri.

Ketiga, menyusun dan menerapkan rancangan peraturan pemerintah tentang tata cara penerusan pinjaman luar negeri kepada pemerintah daerah. Keempat, mengembangkan kerangka hukum dan kelembagaan yang dibutuhkan bagi berkembangnya pasar surat utang yang likuid, efisien dan transparan untuk memfasilitasi pembiayaan kembali surat utang negara yang jatuh tempo.

Advertising
Advertising

Kelima, melakukan upaya pengurangan beban utang luar negeri. Antara lain dengan melakukan negoisasi secara bilateral melalui forum CGI dan memanfaatkan mekanisme konversi utang (debt conversion). Keenam, mengembangkan berbagai langkah terobosan alternatif pendanaan pembangunan dari dalam negeri. Caranya, salah satunya pencegahan pencurian kayu.

Ketujuh, meningkatkan kemampuan manajemen utang dalam dan luar negeri, termasuk restrukturisasi portofolio utang dan pengembangan sisitem koordinasi kerja unit pengelolaan utang. Kedelapan, melanjutkan penanganan hukum terhadap debitur dan eks pemegang saham bank yang tidak kooperatif dalam rangka peningkatan tingkat pengembalian utang negara.

Kesembilan, meningkatkan infrastruktur dan kelembagaan yang dibutuhkan bagi peningkatan kapasitas pemerintah dalam menyelenggarakan pengelolaan surat utang negara.

(Kurniawan-TNR)

Berita terkait

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

2 menit lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Turun Seribu jadi Rp 1.325.000 per Gram

3 menit lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Turun Seribu jadi Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun seribu menjadi Rp 1.325.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 menit lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rafael Struick Absen, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

7 menit lalu

Rafael Struick Absen, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

Rafael Struick dipastikan absen dalam laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan karena akumulasi kartu kuning.

Baca Selengkapnya

Queen of Tears Tamat dengan Happy Ending, Bikin Penonton Susah Move On

12 menit lalu

Queen of Tears Tamat dengan Happy Ending, Bikin Penonton Susah Move On

Queen of Tears membuat sebagian besar penonton senang karena happy ending, namun sulit dilupakan, termasuk yang dialami Audi Marissa dan Asmirandah.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

17 menit lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

MK Siapkan 3 Panel untuk Sengketa Pileg, ini Komposisi Hakimnya

19 menit lalu

MK Siapkan 3 Panel untuk Sengketa Pileg, ini Komposisi Hakimnya

Hari ini MK mulai menyidangkan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

19 menit lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

23 menit lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

23 menit lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya