Tren Rupiah November Cenderung Melemah

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 09:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Nilai tukar rupiah (IDR) pada November menunjukkan kecenderungan melemah, karena aksi ambil untung investor-----terutama asing-----dari pasar modal Indonesia masih berlanjut.

Selain itu, menurut Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih, juga akibat melemahnya indeks dolar AS karena pengalihan aset seiring dengan proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang semakin kuat.

“Rupiah akan berada pada 9.500 sampai dengan 9.900 per dolar AS,” kata Lana dalam analisis mingguan Samuel Sekuritas periode 2-6 November di Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, di bulan ini keuntungan rupiah masih tinggi sehingga memacu aksi ambil untung. Dalam perkembangan terakhir, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sangat dipengaruhi oleh dua faktor yang terlihat di pasar, yaitu bergerak searah dengan pergerakan indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia dan bergerak berlawanan dengan indeks spot dolar AS.

“Kedua faktor ini tampaknya masih akan menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah,” kata Lana.

Dia juga memperkirakan, indeks saham masih rentan dengan tren penurunan dalam dua minggu kedepan. Terlebih lagi keuntungan dalam investasi saham masih mencapai 72 persen (year to date). Ini masih ditambah keuntungan nilai tukar rupiah 103,55 persen (year to date), yang merupakan tertinggi keempat di dunia.

Dengan ekspektasi keuntungan yang cukup tinggi ini, menurut Lana, peluang aksi ambil untung investor diperkirakan masih bisa berlanjut. Pada Oktober, aliran neto modal asing yang keluar mencapai US$ 327 juta dan year to date tinggal US$ 789 juta. Bandingkan dengan posisi tertinggi mencapai US$ 1.219 juta pada 16 September lalu.

“Aksi ambil untung investor asing ini terkait tindakan manajer investasi asing yang perlu merealisasikan portofolionya menjelang akhir tahun,” ujar Lana. “Tindakan ini membuat investor lokal melakukan aksi yang sama karena kekhawatiran turunnya harga.”

Di saat yang sama, nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang dunia menunjukkan tren menguat dalam sepekan terakhir. Mata uang dolar AS menguat terkait perbaikan ekonomi Amerika Serikat yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2009 yang mencapai 3,5 persen (year on year).

Dengan angka pertumbuhan itu, menurut Lana, ekonomi Amerika Serikat dinilai telah melalui resesi. Perbaikan ekonomi di negara itu membuat komoditas, terutama minyak mentah, kembali menjadi alternatif aset dalam portofolio investasi investor.

“Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi di Amerika yang semakin baik, tren penguatan dolar AS akan berlanjut. Artinya, tren pelemahan terbuka bagi rupiah,” ujarnya.

GRACE S GANDHI

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS
(pada November beberapa tahun)

Perubahan dalam satu bulan November

2004: menguat 0,86 persen
2005: menguat 0,05 persen
2006: melemah 0,81 persen
2007: melemah 3,15 persen
2008: melemah 12,36 persen

Sumber: Bloomberg, Samuel Sekuritas

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya