Menkeu : 2004 Penuh Resiko

Reporter

Editor

Rabu, 8 Oktober 2003 11:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tanpa IMF, Pemilu, dan anggaran menjaga integritas wilayah Indonesia adalah tiga alasan tahun depan penuh resiko.

Menteri Keuangan Boediono mengatakan tahun 2004 merupakan tahun penuh resiko. Selain Indonesia tak lagi mengandalkan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF), pada 2004 juga ada pemilihan umum dan perlu anggaran yang besar untuk memprioritaskan integritas wilayah Indonesia.

Pernyataan itu diungkapkan Boediono di depan peserta Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional di Gedung Bappenas Jakarta, Senin (23/6). Tiga hal tersebut disebutnya sebagai " Program NKRI yang harus diperhitungkan dengancermat perencanaannya."

Menghadapi berakhirnya kontrak dengan IMF akhir tahun ini, menurut Boediono, harus dihadapi oleh semua pihak. "Kalau tidak kita akan terkena resiko krisis seperti tahun-tahun lalu," katanya. Untuk itu ia mengajak peserta rapat yang terdiri dari perwakilan semua departemen untuk tetap menjaga kondisi ekonom yang mulai membaik saat ini.

Menurut Boediono perpisahan dengan IMF berdampak pada pembiayaan APBN yang semakin ketat. "Suka tidak suka, ini yang akan terjadi. Tahun 2004 merupakan masa transisi dan rawan kalau tidak hati-hati," katanya.

Anggaran yang ketat itu juga terkait dengan Pemilu. Menurutnya, perhelatan nasional ini akan memakan ongkos yang sangat besar dan melebihi anggaran tahun-tahun normal. Tahun ini saja, katanya, permintaan dana untuk menyambut Pemilu sudah sangat besar. "2004 nanti akan lebih besar lagi," katanya.

Advertising
Advertising

Mempertahankan integrias wilayah, kata Boediono, juga akan memakan anggaran yang tak sedikit. Dana yang besar itu terutama untuk program pemantapan yang sudah disusun pada tahun ini. "Sisanya ini yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin," ia menambahkan.

Kondisi ini menjadi penuh resiko, kata Boediono, karena pemerintah mempunyai anggaran yang sedikit. Menurutnya anggaran yang sedikit itu akan dikelola sebaik mungkin untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan negara.

Selain persoalan anggaran, soal kepercayaan juga akan diprioritaskan untuk tetap dipertahankan. "Pemerintah akan menjalankan kebijakan secara konsisten sehingga tidak mengganggu pasar," katanya. Karena jika pelaku pasar sudah tak percaya karena kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, kondisi ini akan mengembalikan ekonomi pada masa krisis. Katanya, sebisa mungkin pemerintah tidak akan menciptakan jurang kepercayaan bagi pelaku ekonomi. "Karena itu programnya harus jelas," katanya. Pasca IMF, pemerintah akan membuat program dan mengawasinya sendiri.

(Bagja Hidayat-TNR)

Berita terkait

Jejak Kontroversi Wasit Majed Mohammed Al Shamrani yang Bakal Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 Lawan Irak

2 menit lalu

Jejak Kontroversi Wasit Majed Mohammed Al Shamrani yang Bakal Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 Lawan Irak

Simak rekam jejak wasit Majed Mohammed Al Shamrani yang akan memimpin laga timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 pada Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 menit lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

5 menit lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

8 menit lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

10 menit lalu

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

Jerome Polin meluluskan permintaan netizen untuk memberikan dukungan kepada Irak agar Timnas U-23 menang lantaran dianggap pembawa sial.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

10 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

11 menit lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

14 menit lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

16 menit lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya