Tanah Milik BUMN Diusulkan Jadi Rusunami

Reporter

Editor

Minggu, 18 Oktober 2009 12:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengusulkan supaya pemerintah memanfaatkan tanah milik badan usaha milik negara yang tidak terpakai sebagai tempat membangun rumah susun sederhana milik (rusunami). "Banyak tanah BUMN yang tidak produktif bisa dimanfaatkan," kata Ali ketika dihubungi Sabtu lalu.

Sebelumnya beberapa pengembang mendesak pemerintah agar menaikkan harga beli rusunami karena harga termurah saat ini sudah tidak mencukupi untuk membangun satu unit rusunami. "Kalau harga dinaikkan siapa yang mau beli, karena sebenarnya daya beli masyarakat tidak cukup meski untuk beli rusunami," kata Ali.

Karena itu mengalokasikan tanah BUMN digabungkan dengan pemberian subsidi bisa menjadi alternatif solusi. Namun Kementerian Perumahan Rakyat harus mau bekerjasama dengan BUMN. "Selama ini tidak ada koordinasi dan Menteri terkesan tidak memiliki kekuatan untuk memaksa BUMN menjalankan program ini," ujarnya.

Ali memperkirakan saat ini terdapat sekitar dua juta calon pengguna yang menjadi pasar rusunami. Mereka tinggal di daerah Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang namun bekerja di Jakarta pulang-pergi (komuter). Namun dengan penghasilan minimal Rp 4,5 juta per bulan, menurut Ali sebenarnya konsumen masih belum mampu membeli rusunami.

Hal ini menyebabkan tingkat penyerapan hunian tingkat menengah ke bawah seperti rusunami cenderung rendah. "Coba anda cek banyak sekali yang tidak terjual," kata Ali.

Karena alasan inilah, dan persoalan lainnya penjualan rusunami saat ini tersendat, demikian juga pembangunannya. "Dulu tahun 2006 sampai 2007 penyerapannya (rusunami) memang lebih dari 85 persen. Tetapi belakangan karena daya beli menurun tidak ada penjualan," tutur Ali.

Ia mencurigai pasar rusunami saat ini semu. "Pasar rusunami itu sebenarnya ada nggak sih, permintaannya ada tidak," ujarnya. Pasalnya, segmen rusunami saat ini telah berubah, bukan lagi untuk rakyat tetapi untuk sektor komersil.

Ali mengkhawatirkan kenaikan harga rusunami akan dimanfaatkan oleh pengembang untuk menawarkan rusunami ke sektor komersil. Meskipun ia juga tidak yakin investor saat ini masih berminat masuk ke sektor rusunami. Karena ternyata tidak cocok untuk investasi dan nilainya tidak kunjung naik.

Kebijakan yang terintegrasi, ia melanjutkan dibutuhkan untuk persoalan ini. "Pemerintah harus menemukan pola pemberian subsidi yang lebih efektif misalnya dengan memberikan potongan harga," kata Ali. Cara lain adalah dengan menerapkan rasio membangun pada pengembang.

Misalnya, setiap membangun satu unit rumah untuk menengah atas pengembang harus membangun lima unit rumah sederhana untuk pemerintah. Bisa juga dengan pola 1-3-6, artinya setiap membangun satu unit rumah mewah pengembang juga harus membangun tiga unit rumah menengah dan enam unit sederhana.

Advertising
Advertising

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

6 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

24 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya