TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengubah status PT Geo Dipa Energi menjadi perusahaan negara sebelum berakhirnya masa bakti kabinet Indonesia Bersatu. Peraturan pemerintah untuk memayungi perubahan status perusahaan masih dalam proses.
"Sebelum berakhir (masa jabatan) sebagai menteri, Geo Dipa sudah menjadi BUMN panas bumi," ujar Menteri BUMN Sofyan Djalil saat ditemui usai penekenan pinjaman PT Geo Dipa Energi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Selasa (29/9).
Saat ini Geo Dipa dimiliki PT Pertamina (Persero) dengan jumlah saham 67 persen dan sisanya dipunyai PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Perubahan status perusahaan ini dilatarbelakangi banyaknya bantuan internasional untuk energi diperbarui melalui pemerintah. "Sebagai BUMN bisa mengeksploitasi umber daya panas bumi sebesar mungkin," kata dia.
Pemerintah mengambil kepemilikan Pertamina di perusahaan itu melalui konversi piutang pemerintah untuk membayar Kasugihan Patuha. Sebagai modal awal, Geo Dipa akan mendapat sejumlah kawasan yang sebelumnya dimiliki Pertamina. "Kepemilikan pemerintah di Geo Dipa menjadi 100 persen," ucapnya.
Dengan masuknya Geo Dipa sebagai BUMN akan menggenapi jumlah perusahaan negara menjadi 143. Pemerintah berencana mengurangi jumlah perusahaan melalui konsolidasi BUMN. Namun hingga kini belum terealisasi karena terganjal peraturan, perpajakan, dan pengalihan aset.
PT Geo Dipa Energi berdiri pada 5 Juli 2002. Perusahaan ini merupakan salah satu pengelola tenaga panas bumi yang memanfaatkannya sebagai salah satu sumber tenaga pembangkit listrik. Cakupan kegiatannya mulai dari tahap eksplorasi, eksploitasi lahan penghasil panas bumi, pembangunan sarana pembangkit (power plant) hingga menyalurkan hasil olahan panas bumi menjadi energi listrik ke jaringan transmisi listrik interkoneksi Jawa-Madura-Bali.
RIEKA RAHADIANA
Berita terkait
Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026
45 hari lalu
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menargerkan tambahan 55 megawatt pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaBenarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya
13 Januari 2024
Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?
Baca SelengkapnyaGoogle Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data
1 Desember 2023
Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.
Baca SelengkapnyaMarak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya
5 November 2023
Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.
Baca SelengkapnyaPLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis
24 April 2023
PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.
Baca SelengkapnyaPLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi
25 Desember 2022
Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).
Baca SelengkapnyaPercepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN
29 November 2022
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaBos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal
24 November 2022
PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.
Baca SelengkapnyaPercepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan
9 November 2022
PLN akan mempercepat pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.
Baca SelengkapnyaPLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023
14 Oktober 2022
PLN sedang merampungkan pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah di lintasan kereta cepat.
Baca Selengkapnya