KPPU Temukan Indikasi Praktek Oligopoli Tata Niaga Gula

Reporter

Editor

Senin, 7 September 2009 16:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Didik Akhmadi mengungkapkan, ada indikasi praktek oligopoli oleh sejumlah pemain tertentu dalam industri gula. Indikasinya, harga yang tinggi dan terjadi kelangkaan barang. "Ada yang mengendalikan harga karena dia punya kekuatan pasar," ujarnya.

Didik menjelaskan, referensi harga gula putih konsumsi dari pemerintah adalah sekitar Rp 7.000 per kg. Kenaikan harga masih dinilai wajar apabila mencapai sekitar Rp 8.000 per kg. Sementara harga gula putih konsumsi sudah lebih dari Rp 10.000 per kg. "Kalau kenaikan harga di atas Rp 8.000 per kg itu berarti ada indikasi tidak normal," jelasnya.

Karena itu, masalah kemelut harga gula putih konsumsi ini akan dibawa ke dalam rapat Komisi untuk ditindaklanjuti. "Kalau disetujui, KPPU akan memanggil produsen dan pihak-pihak yang terkait gula," kata Didik.

Pekan lalu pemerintah menyampaikan rencana untuk menambah kuota impor gula mentah (raw sugar) dan rafinasi untuk mengatasi lonjakan harga gula putih konsumsi. Sebab pemerintah berpendapat tingginya harga gula dipengaruhi kenaikan konsumsi oleh industri makanan dan minuman dan harga gula internasional. Industri makanan dan minuman menyerap gula putih konsumsi karena pasokan gula rafinasi kurang.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

20 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

3 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

6 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

8 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

40 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

50 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

Harga Komoditas Pangan 15 Januari, Cabai hingga Minyak Goreng Kompak Turun

15 Januari 2024

Harga Komoditas Pangan 15 Januari, Cabai hingga Minyak Goreng Kompak Turun

Pantauan harga komoditas pangan per 15 Januari 2024, setelah momen Nataru, beberapa komoditas kompak turun.

Baca Selengkapnya

Bulog: Stok Gula Pasir di Tangerang Krisis Jelang Tahun Baru

26 Desember 2023

Bulog: Stok Gula Pasir di Tangerang Krisis Jelang Tahun Baru

Bulog menyatakan ketersedian gula pasir di Tangerang krisis jelang tahun baru 2024

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikan HET Gula, Ini Tanggapan Pengamat

11 November 2023

Bapanas Naikan HET Gula, Ini Tanggapan Pengamat

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyesuaikan harga gula konsumsi di tingkat konsumen sebesar Rp 16.000 per kilogram untuk wilayah Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Melampaui HET, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

10 November 2023

Harga Gula Melampaui HET, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Harga gula terus merangkak naik. Para pedagang dan pembeli mengeluh.

Baca Selengkapnya