TEMPO Interaktif, Palu -Harga gula pasir di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah sepekan terakhir ini mengalami kenaikan cukup tajam. Di pengecer harganya menembus angka Rp 11 ribu per kilogram dan gula pasir impor Rp 12 ribu. Pekan lalu, harga gula pasir produksi pabrik dalam negeri dipatok pengecer Rp 9.500 sampai Rp 10 ribu per kilogram dan gula pasir impor Rp 11 ribu.
Seorang pedagang sembako di Pasar Masomba mengaku terpaksa menyesuaikan harga sebab harga jual distributor sudah naik. Harga penjualan distributor sepekan pekan lalu untuk gula pasir produksi dalam negeri hanya Rp 400 ribu per zak (isi 50 kilogram). Tapi tiga hari lalu, harga penjualan distributor naik menjadi Rp 450 ribu per zak. “Jelas kami menyusuaikan harga kami kan tak mau rugi,” ujarnya.
Santo, karyawan CV. Garindo, distributor gula pasir di Palu membenarkan harga gula naik menjelang lebaran. Menurutnya, kenaikan harga gula pasir erat kaitannya dengan harga di tingkat produsen telah naik. "Kami terpaksa ikut menyesuaikanya."
Santo juga mengakui stok gula pasir dikuasai distributor mau pun pengecer saat ini semakin menipis, meski beberapa hari lalu distributor mendapat pasokan 150 zak gula pasir dari Jawa Timur. Rencananya, Senin depan (31/8) akan ada pasokan gula pasir sekitar 200 zak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota itu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Palu Aspah mengatakan permintaan masyarakat terhadap berbagai kebutuhan pokok dan rumah tangga lainnya menjelang lebaran mengalami peningkatan signifikan. Soal permintaan masyarakat terhadap gula pasir dan tepung terigu cukup tinggi. "Ini erat kaitanya dengan kebutuhan untuk pembuatan kue basah dan kue kering Ramadhan."
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, memimpin kegiatan penyaluran hasil infaq Pondok Ramadan kepada warga, di Pendopo Kecamatan Purwoasri, Rabu, 27 Maret 2024.