TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi mesti terus, namun pertumbuhan harus ditopang oleh kemampuan dalam menyelenggarakan aktifitas ekonomi yang makin produktif dan makin mandiri.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus memanfaatkan semua peluang yang tersedia di era globalisasi. "Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pada gilirannya akan makin memperkuat ketahanan ekonomi kita," kata Presiden Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan Presiden Menjelang Detik-Detik Proklamasi di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat RI, Jumat (14/8).

Presiden menambahkan, dalam situasi krisis keuangan global dewasa ini, ketika negara-negara lain mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh positif di atas 4 persen per tahun, salah satu pertumbuhan ekonomi tertinggi
di dunia.

Di samping itu, kata Yudhoyon, kesejahteraan rakyat juga harus terus ditingkatkan. Pembangunan ekonomi yang produktif, hasil-hasilnya harus dialirkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan taraf hidup masyarakat kita.

Sasaran pemerintah saat ini adalah makin berkurangnya angka kemiskinan, menurunnya pengangguran, dan makin berkualitasnya layanan fungsi-fungsi kesejahteraan, utamanya pendidikan dan kesehatan.

Menurut Yudhoyono, angka kemiskinan berkurang dari 16,7 persen pada 2004 menjadi 14,1 persen pada Maret 2009, dan tingkat pengangguran berkurang dari 9,9 persen pada 2004 menjadi 8,1 persen pada Februari 2009.

BOBBY CHANDRA