Transparansi Keuangan Akan Dongkrak Peringkat Surat Utang

Reporter

Editor

Rabu, 5 Agustus 2009 21:26 WIB

TEMPO Interaktif, Ubud - Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution menilai sistem keuangan negara yang transparan bisa mendongkrak peringkat Surat Utang Negara (SUN). Selain itu, perbaikan sistem pengelolaan keuangan negara bagian dari upaya pencegahan tindak pidana korupsi.

Dia menjelaskan, ibarat meminjam uang teman, tentu si pemberi pinjaman ingin mengetahui reputasi peminjam, pengelolaan uang, dan tujuan peminjaman. "Itu perlu transparansi. Dalam menjual SUN ke internasional itu penting," kata Anwar.

Anwar menjelaskan, perbaikan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara akan meningkatkan peringkat Surat Utang Negara (SUN) di pasar dalam dan luar negeri.

Menurut Anwar, upaya peningkatan peringkat SUN sangat penting untuk menekan beban bunga utang. Apalagi setelah pemerintah mengubah strateginya dalam berutang untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Sebelumnya, pada masa orde baru, seluruh pinjaman resmi hanya melalui forum seperti Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI) atau Consultative Group on Indonesia (CGI). Syarat-syarat pinjaman resmi juga sangat ringan sedangkan perolehan dan pembayarannya dapat diselesaikan melalui jalur politik.

Namun, setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1997-1998, pemerintah menambah modal perbankan yang mengalami krisis keuangan, dengan cara mengeluarkan SUN. Sebagian surat utang dapat dijual di pasar keuangan dalam negeri.

Pada 2004, pemerintah mulai menjual SUN di pasar dalam negeri dan pasar internasional untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pinjaman komersial mempunyai persyaratan lebih berat. Jika ada masalah dalam melunasi, maka tidak bisa diselesaikan melalui jalur politik.

Pada krisis keuangan global saat ini dampaknya terhadap perekonomian Indonesia terlihat pada neraca pembayaran luar negeri. Ekspor dan pemasukan modal swasta asing menurun. Devisa dari Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri juga turun.

Namun, Anwar melanjutkan, Indonesia terbantu dengan fasilitas pertukaran mata uang dari Bank Sentral Cina dan Departemen Keuangan Jepang, serta pinjaman lunak dari Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) untuk menutup defisit APBN. Samurai bond yang dijual pemerintah Indonesia di pasar keuangan Jepang juga dijamin pemerintah Jepang agar laku terjual.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

50 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

55 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya