BNI Segera Turunkan Bunga

Reporter

Editor

Rabu, 5 Agustus 2009 17:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menyesuaikan dengan penurunan tingkat suku bunga acuan bank sentral sebanyak 25 basis poin hari ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana menurunkan suku bunganya. "Kami usahakan turun 50 basis poin seperti biasanya," ujar Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo saat ditemui di Universitas Indonesia, Rabu (5/8).

Menurut dia, sebetulnya biaya dana yang didapat perseroan masih cukup tinggi. Sebabnya, setelah krisis finansial membuat likuiditas ketat, komposisi dana pihak ketiga yang ditargetkan 60 persen terdiri dari dana murah (tabungan dan giro) dan 40 persen dana mahal (deposito) nyatanya justru menjadi sekitar 47 persen dana murah dan 53 persen dana mahal.

Repotnya, 30-40 persen deposito ialah milik institusi besar, yang biasanya meminta bunga lebih tinggi ketimbang tingkat bunga bank di konter (counter rate). Tingkat bunga BNI kini berkisar di 12-13 persen untuk kredit, dan 7-9 persen untuk deposito.

Ekonom BNI Ryan Kiryanto berpendapat dengan penurunan suku bunga bank sentral dan rendahnya tingkat inflasi, sesungguhnya tak ada alasan bagi bank untuk menahan penurunan bunganya. "Jangan sampai korporasi masih minta special rate (suku bunga khusus), karena ini akan mengganggu penurunan suku bunga," kata dia. "Jadi perlu sacrifice (pengorbanan) bersama lah."

Ia menilai bank sebenarnya juga suka jika suku bunganya turun, karena penurunan itu bakal menggenjot pengajuan pinjaman dan pendapatan perseroan. Sementara, sektor riil juga bergerak akibat kucuran dana tersebut.

Ryan menambahkan, bunga acuan Bank Indonesia masih berpeluang turun ke kisaran 6 persen tahun ini.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya