Mantan Bos Newmont Selamat dari Ledakan di Ritz Carlton-Marriott
Jumat, 17 Juli 2009 11:28 WIB
Kiroyan kini menjadi Presiden Direktur Kiroyan Partners. Nunik Maharani, Direktur Kiroyan Partners mengatakan Noke hanya menderita luka-luka ringan. "Beliau luka-luka ringan, tapi baik-baik saja. Sekarang sudah berada di rumahnya," kata Nunik saat dihubungi Tempo, Jumat (17/7).
Menurut Nunik, saat kejadian ledakan berlangsung, Noke sedang menghadiri acara CEO Breakfast Meeting di Hotel JW Marriott. Saat ledakan terjadi, salah seorang karyawan kantornya melihat Noke dituntun naik ke sebuah mobil untuk dibawa ke RS MMC. Karyawan tersebut kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Nunik.
"Saya langsung menelpon beliau untuk menanyakan kondisinya," kata Nunik. Noke pun mengangkat telepon dari Nunik dan menceritakan dirinya baik-baik. Noke, kata Nunik, mengaku mendapat perawatan dari UGD RS MMC Kuningan.
Sementara itu, kantor Kiroyan Partners yang berada di Menara Karya, Kuningan, operasional kantor hanya berlangsung setengah hari. Pada saat ledakan, menurut Nunik, dirinya tidak merasakan guncangan atau mendengar ledakan. "Saya tahunya dari karyawan saya yang melihat kejadian itu," ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, ledakan terjadi di dua titik di Mega Kuningan sekitar pukul 07.55 WIB. Letupan pertama terjadi di JW Marriott dan diikuti ledakan di Ritz Carlton, dua hotel terkemuka di Jakarta. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab ledakan.
Hingga saat ini korban yang meninggal berjumlah sembilan orang. Korban yang meninggal di lokasi ledakan ada delapan orang, yakni di Hotel JW Marriott sebanyak enam orang dan Hotel Ritz Carlton dua orang.
"Satu orang meninggal di Rumah Sakit Medistra," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo Adi Sucipto di lokasi kejadian. Di samping kesembilan korban meninggal ledakan juga menyebabkan 42 orang lainnya luka-luka.
Satu orang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Pusat, 10 orang dibawa ke Rumah Sakit Jakarta, 29 orang dirawat di Rumah Sakit MMC Kuningan, dan sisanya dilarikan ke Rumah Sakit Medistra.
Indonesia setiap tahun dihajar ledakan bom mulai dari 1999 hingga 2005 yang menelan korban 280 orang tewas. Jaringan teroris Asia Tenggara Jemaah Islamiyah dituding sebagai otak di belakang ledakan bom yang terjadi di Hotel JW Marriott pada 2003 yang membunuh 12 orang.
Sebuah bom meledak di luar kompleks Kedutaan Besar Australia pada 2004 yang merenggut sembilan nyawa. Pada 2002 serangan bom yang menerjang Bali membunuh 202 orang, 88 di antaranya berbangsa Australia.
NIEKE INDRIETTA