Dana Kompensasi Subsidi BBM Rp4,430 Triliun

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 09:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menganggarkan dana program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak (PKPS-BBM) sebesar Rp 4,430 triliun. Dana tersebut digunakan untuk melaksanakan berbagai program yang bertujuan untuk mengurangi pengeluaran masyarakat miskin karena terkena dampak kenaikan bahan bakar minyak. Demikian disampaikan Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Yusuf Kalla dalam rapat dengar pendapat antara Tim Kompensasi bahan bakar minyak yang dipimpinnya dengan komisi VIII DPR RI di gedung Nusantra I MPR/DPR Jakarta (27/1) malam. Rapat yang berlangsung sejak pukul 20.00 WIB dihadiri pula oleh Menteri Kesehatan Achmad Sujudi dan Kabulog Widjanarko Puspoyo. Kalla mengatakan angka yang diusulkan pemerintah lebih besar dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2002 dana PKPS-BBM hanya sebesar Rp 2,85 triliun. Dana itu, menurutnya, digunakan untuk membiayai program-program bagi masyarakat miskin sebagai kelanjutan dari tahun sebelumnya,ditambah dua program baru yaitu program penanggulangan pengangguran dan pengadaan alat kontrasepsi untuk kelompok masyarakat miskin. Masing-masing sebesar Rp 100 miliar, jelasnya. Dana PKPS-BBM 2003 yang diusulkan pemerintah selain untuk membiayai dua program diatas, menurut Kalla digunakan untuk program pengadaan beras bagi keluarga miskin sebesar Rp 500 miliar, pelayanan kesehatan masyarakat Rp 950 miliar, dana bantuan sosial sebesar Rp 135 miliar, beasiswa dan pemberdayaan murid dan guru Rp 1,395 triliun, pemberdayaan murid dan guru agama Rp 461 miliar. Selain itu, bantuan transportasi Rp 190 miliar, penyediaan sarana dan prasarana air bersih Rp 250 miliar, pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Rp 120 miliar dam dana berguliruntuk kelompok usaha miskin sebesar Rp 154 miliar. Selain itu,untuk peningkatan monitoring evaluasi yang meliputi pengawasan dan sebagainya, dianggarkan dana sebesar Rp 75 miliar melalui departemen dalam negeri, katanya. Seluruh program kompensasi pengurangan subsidi BBM itu, menurut Kalla memperoleh peningkatan anggaran kecuali untuk pengadaan beras miskin yang sama dengan tahun sebelumnya. Untuk raskin kami tetapkan Rp 500 milyar karena selain program ini dalam program umum juga dianggarkan Rp 4 triliun untuk pengadaan beras murah. Sistem penyaluran dan harga raskin, jelas Kalla, masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 1000 per kilo dan masing-masing kepala keluarga memperoleh 20 kilo per bulan selama satu tahun. Sementara itu, untuk mengawasi agar dana program kompensasi pengurangan subsidi BBM tidak menyimpang, Kalla mengatakan selain diawasi langsung oleh masing-masing departemen yang terkait dan BPKP, pihaknya akan bekerja sama dengan perguran tinggi yang ada di seluruh Indonesia. Lusa kita juga berusaha untuk berbicara dengan 32 perguruan tinggi untuk membicarakan bagaimana pengawasan agar lebih efektif, katanya. (Nunuy Nurhayati-Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

12 menit lalu

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

Duel Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon akan mengawali pertandingan Indonesia vs Thailand di perempat final Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

28 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Agenda Setelah Pelaksanaan UTBK SNBT 2024: Unduh Sertifikat Hingga Jadwal Seleksi Mandiri

28 menit lalu

Agenda Setelah Pelaksanaan UTBK SNBT 2024: Unduh Sertifikat Hingga Jadwal Seleksi Mandiri

Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 tengah berlangsung hingga akhir bulan Mei. Setelahnya, peserta yang lolos bisa mengunduh sertifikat. Apa setelah itu?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

28 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

32 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

38 menit lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

38 menit lalu

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

KPU kabupaten/kota Sejakarta resmi membuka pendaftaran bagi petugas Panitia Pemungutan Suara alias PPS pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

47 menit lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

51 menit lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

51 menit lalu

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Sejumlah hal sederhana berikut ini ternyata bisa menjaga kesehatan saat cuaca panas ekstrem.

Baca Selengkapnya